Percepat Penanganan Stunting, BKKBN Sinergi Dengan DPRD Jatim

MUS • Wednesday, 19 Jan 2022 - 16:19 WIB

Surabaya - Berbagai upaya mempercepat penurunan kasus stunting dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) wilayah Jawa Timur. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim.

Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati, saat bertemu dengan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, di kantor DPRDl menyampaikan, dalam Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Jawa Timur pada tahun 2021 adalah 23,5 %. Sedangkan secara nasional pemerintah menargetkan angka stunting menurun hingga angka 14 persen pada tahun 2024.

Untuk mencapai target, Maria Ernawati berharap peran dan dukungan DPRD Jatim dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Timur.

"Stunting adalah persoalan menyangkut siklus hidup manusia, sehingga dalam penanganannya perlu melibatkan banyak pihak," ujarnya.

Maria Erna juga mengatakan, data stunting Jawa Timur secara terperinci akan segera diluncurkan pada bulan Februari, sehingga dapat digunakan sebagai dasar intervensi stunting baik secara spesifik dan sensitif di tahun 2022.

Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, menyambut positif harapan Kepala BKKN Jatim, Maria Ernawati dan berjanji akan membantu BKKBN dalam mewujudkan instruksi Presiden Joko Widodo terkait penanganan stunting.

"Kita mendukung penurunan stunting melalui program dan kegiatan sinergitas antar lembaga salah satunya dengan Dinas Sosial melalui PKH (Program Keluarga Harapan)," ujarnya.

Kusnadi juga menyampaikan, saat ini lembaga terkait penanganan stunting perlu menata program agar dapat bersinergi secara harmonis untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kusnadi juga menyampaikan, saat ini lembaga terkait penanganan stunting perlu menata program agar dapat bersinergi secara harmonis untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Terutama saat ini BKKBN sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga di desa-desa, ditambah adanya data dari Pendataan Keluarga ini bisa jadi satu kekuatan untuk mewujudkan Jawa Timur dan Indonesia zero stunting," pungkas Kusnadi. (Her)