Kasus Omicron Akan Meningkat Cepat, Menkes: Tidak Usah Panik

MUS • Sunday, 16 Jan 2022 - 20:50 WIB

Jakarta - Covid-19 varian omicron di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, puncak kasus omicron di beberapa negara terjadi antara 35 sampai 65 hari.

“Indonesia pertama kali teridentifikasi di pertengahan Desember tapi kasus kita mulai naik di awal Januari. Nah, antara 35 sampai 65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi,” kata Menkes Budi seperti dikutip dari konferensi pers virtual, Minggu (16/1/2022).

Meski kasus Covid-19 diprediksi akan meningkat, namun dia meminta masyarakat tidak terlalu panik. Pasalnya mengingat bahwa tingkat hospitalisasi kasus omicron lebih rendah dari varian Delta.

“Di negara-negara tersebut, hospitalisasinya antara 30 persen sampai 40 persen dari hospitalisasi Delta. Jadi walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi, jumlah kasusnya juga akan lebih banyak dan penularannya lebih cepat, tapi hospitalisasinya lebih rendah,” ujarnya.

Walaupun demikian, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan mengetatkan protokol kesehatan (prokes). “Nanti kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak, tidak usah panik. Kita tetap terus waspada, kita monitor ketat hospitalisasinya,” jelas dia.

Dia menjelaskan, sampai sekarang sudah ada lebih dari 500 kasus Covid-19 varian omicron yang dirawat di rumah sakit. Namun, sekitar 300 orang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah.

“Yang butuh oksigen hanya tiga dan itu masuk kategori ringan, jadi tidak perlu sampai ventilator, masih oksigen biasa. Dan dari tiga orang yang membutuhkan oksigen, dua di antaranya sudah sembuh dan pulang,” ungkapnya.