Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus melakukan penguatan terhadap aspek internal termasuk tata kelola lembaga. Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam mendukung peningkatan ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan, dan asuransi serta jasa konsultasi, LPEI harus menjalankan kegiatannya dengan selalu memperhatikan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance/GCG.

Dalam rangka memperkokoh aspek tersebut, LPEI melakukan audiensi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan RI (Itjen Kemenkeu RI) hari ini, 11 Januari 2022.

“Tema strategis LPEI di tahun 2022 ini adalah extended regain our footing atau penguatan kembali mandat lembaga, sehingga tata kelola lembaga menjadi hal yang cukup krusial untuk kami pertajam. Audiensi dengan Itjen Kemenkeu RI tentu akan memperkaya insight kami terkait dengan hal tersebut,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso dalam kunjungannya ke Itjen Kemenkeu RI.

Kunjungan LPEI diterima langsung oleh Inspektur Jenderal Kemenkeu RI, Awan Nurmawan Nuh beserta tim. Pada pertemuan itu Itjen berharap bahwa LPEI mampu menjaga mandat yang diberikan oleh Pemerintah dengan baik.

Kerja sama kedua institusi ini juga telah terjalin sebelumnya terkait dengan tata kelola dalam hal Whistle Blowing System (WBS) yaitu penggunaan aplikasi WiSe.

Sejalan dengan inisiatif strategis lembaga tahun 2022, audiensi tersebut merupakan wujud nyata LPEI berkolaborasi dengan instansi terkait guna melakukan penerapan tata kelola yang baik. Hal ini telah disampaikan Direktur Eksekutif LPEI sebelumnya pada press statement pada tanggal 7 Januari 2022 yang lalu.

“Guna perbaikan terus menerus, LPEI secara intensif berkonsultasi dan membangun kerja sama dengan regulator, pengawas dan apparat penegak hukum untuk mendorong LPEI menjadi lembaga yang bersih dan dipercaya dalam menjalankan program kerja sesuai mandat dalam undang-undang,” ujar Rijani. (ANP)