Kasusnya Naik ke Penyidikan, Ferdinand Hutahaean Segera Dipanggil Bareskrim 

MUS • Thursday, 6 Jan 2022 - 22:12 WIB

Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menaikkan status kasus Ferdinand Hutahaean menjadi penyidikan. Mantan politikus Partai Demokrat itu dilaporkan terkait ujaran kebencian bermuatan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, penyidik kembali melakukan pemeriksaan saksi, terdiri atas dua saksi umum dan lima saksi ahli. 

"Setelah menaikkan status ke penyidikan hari ini juga Tanggal 6 Januari 2022 siang tadi penyidik telah menerbitkan SPDP dan telah dikirimkan ke Kejaksaan Agung," ujar Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Kamis (6/1/2022) malam. 

Dia menuturkan lima saksi ahli yang dimintai keterangan, yakni saksi ahli bahasa, ahli sosiologi, ahli agama, ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE), dan ahli pidana. 

"Jadi ada tambahan saksi hari ini, lima saksi ahli, dua saksi umum. Total sampai hari ini sudah 10 saksi diperiksa," tuturnya.

Menurutnya, dasar menaikkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan setelah dilakukan gelar perkara. "Hasil gelar perkara memutuskan menaikkan status penyelidikan ke penyidikan," ucapnya. 

Dia menjelaskan, meski telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), penyidik belum menetapkan tersangka dalam perkara tersebut. "Rencana tindak lanjut penyidik akan melayangkan surat panggilan kepada Ferdinan sebagai saksi, mengenai kapan, besok pagi sudah dipastikan," katanya. 

Nama Ferdinand Hutahaean ramai di media sosial setelah mengunggah kalimat kontroversi yang diduga sebagai penistaan agama. Kalimat itu diunggah melalui akun Twitter @FerdinandHaean3 pada 4 Januari 2022. "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” tulis Ferdinand dalam akun Twitter @FerdinandHaean3.