B.1640.2 dan Berita Soal “Varian IHU”

MUS • Wednesday, 5 Jan 2022 - 14:59 WIB

Prof Tjandra Yoga 
Aditama Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI “IHR Focal Point” Indonesia 2009-2014, dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara

Dalam hari-hari ini banyak dibicarakan tentang yang disebut sebagai “Varian IHU” COVID-19, dengan berbagai berita tentang penularan, berat ringannya penyakit, dampak ke vaksin dll. 

Semua ini baru berdasar pernyataan dari pakar di Perancis yang melaporkan beberapa kasus yang mereka curigai tertular virus COVID-19 strain B.1640.2, dan karena pakarnya berafiliasi di “IHU Méditerranée Infection” maka keluarlah berita bahwa ini “varian IHU”. 

Sebaiknya kita tunggu data ilmiah yang lebih jelas, dan untuk ini setidaknya ada lima hal yang dapat dijadikan perhatian.

Pertama, tentu tidak ada nomenklatur “varian IHU” dalam COVID-19, karena “IHU” adalah nama institut yang salah satu stafnya melaporkan hal ini, bukan abjad Yunani yang biasa dijadikan patokan WHO untuk memberi nama varian baru SARS CoV2 penyebab COVID-19

Kedua, seusai aturan “International Health Regulation (IHR)” maka kalau ada kecurigaan sesuatu penyakit menular yang penting, maka yang resmi melaporkan ke WHO adalah “IHR Focal Point” di negara itu, tentu sesudah dianalisa di dalam negeri secara mendalam berdasarkan berbagai laporan pakar di negara itu. 

Kalau hanya satu pendapat maka tentu masih perlu analisa mendalam sebelum nantinya jadi atau tidak sebagai laporan “IHR focal point” negara itu ke dunia. 

Saya kebetulan pernah menjadi “IHR focal point” Indonesia selama 5 tahun sejak 2009 sampai 2014, sebelum saya bergabung dan menjadi Direktur Penyakit Menular  WHO Asia Tenggara

Ketiga, karena di media varian ini disebut sebagai B.1640.2 maka sebenarnya sejak 22 November 2021 WHO sudah menggolongkan B.1640 (tanpa pembagian “.1” atau “.2”) sebagai “Variant under Monitoring” (VUM), bersama dengan B.1.1.318 dan C.1.2. 

Disebutkan bahwa B.1640 sudah dilaporkan dari beberapa negara sejak September 2021. Jadi sekarang ini ada 3 varian yang masuk sebagai VUM, dan sesuai namanya maka ini masih dimonitor untuk tahu situasinya. Bisa saja sesudah dimonitor lalu dianggap tidak bermasalah dan dimasukkan ke dalam “Formerly monitored variants”, atau kalau memang bermasalah akan dijadikan “Variant of Interest” dll. 

Keempat, baiknya kita amati dulu perkembangan varian B.1640.2 ini, dan jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, apalagi terlalu cepat panik berdasarkan analisa yang belum tentu tepat.

Kelima, sebagai informasi saja, sekarang ini ada 5 varian yang oleh WHO dimasukkan kedalam “Variant of Cencern (VOC)” (termasuk Omicron) dan 2 adalah “Variant of Interest (VOI)”, tentu semua menggunakan nama sesuai abjad Yunani.