PMI Perkuat Operasi Terintegrasi Berbasis Digital

MUS • Monday, 3 Jan 2022 - 14:25 WIB

Jakarta - Kebersamaan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan bencana alam menjadi spirit Palang Merah Indonesia (PMI) dalam memberi pelayanan kemanusiaan selama tahun 2021. Untuk mengoptimalkan operasi kemanusiaan yang cepat, tepat, dan akuntabel,  PMI tidak dapat menunda memanfaatkan teknologi digital. 

Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said menerangkan, digitalisasi pelayanan kemanusiaan PMI telah diterapkan dalam memobilisasi relawan dan distribusi bantuan. Pelayanan berbasis data digital tersebut, kata Sudirman, akan membuat pelayanan lebih efisien, tepat sasaran dan akuntabel. 

Dalam operasi pengendalian pandemi misalnya, PMI memantau pergerakan mobil  penyemprot disinfektan secara langsung, begitu juga dengan pemetaan distribusi bantuan selama pandemi yang terpantau secara langsung di posko PMI Pusat.  

Selama tahun 2021, operasi pengendalian pandemi oleh PMI telah menjangkau 4,7 juta penerima manfaat, melibatkan sedikitnya 300 ribu relawan di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut belum termasuk relawan masyarakat yang tersebar di desa-desa.  

"Setiap memobilisasi relawan, kami manfaatkan Sistem Administrasi dan Manajemen Operasi (SIAMO), database relawan yang berbasis digital, jadi lebih efisien. Sistem Informasi Keuangan dan Aset PMI (SIKAP) juga kita manfaatkan untuk memudahkan pendanaan, jadi bila dibutuhkan dana darurat untuk penanggulangan bencana, sistem ini sangat mendukung," jelas Sudirman Said. 

Ada pun capaian layanan yang diberikan selama 2021 yakni disinfeksi di 8.688 lokasi, promosi kesehatan yang menjangkau 953.739 masyarakat, layanan kesehatan ke 67.691 jiwa, dukungan piskososial ke lebih dari 3 ribu jiwa, hingga layanan plasma konvalesen ke 97.281 pasien covid-19. 

Pada tahun 2021, sebanyak 2.356 tenaga kesehatan PMI juga dilibatkan dalam vaksinasi nasional. Program Vaksinasi PMI ini telah menjangkau 204.406 jiwa dari target 2 juta jiwa. Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI Fachmi Idris mengatakan, secara umum pelibatan relawan lokal PMI dalam vaksinasi telah melampaui angka tersebut. 

"Melalui inisiatif dan kolaborasi lokal, saat ini PMI telah menjangkau 1.043.870 orang  orang di seluruh Indonesia," imbuh Fachmi. 

Selama tahun 2021, berbagai bencana alam melanda tanah air. Tercatat, sebanyak 642 orang meninggal akibat bencana alam dan ratusan ribu lainnya terdampak. PMI telah menyalurkan 273.598 kilogram bantuan logistik hingga Desember 2021. Bantuan tersebut, kata Sekjen PMI, senilai Rp 33,8 miliar. 

"Kami juga melakukan peremajaan ke sejumlah gudang di regional maupun provinsi, hingga saat ini kami memiliki 8 gudang regional dan provinsi di seluruh Indonesia," jelasnya. 

Dari sebanyak 2.437 bencana yang direspon PMI, sejumlah 1.716 di antaranya terjadi di Jawa Tengah, dan sebagian besar terjadi pada Juli 2021, yakni sebanyak 385. Operasi penanggulangan bencana terbesar PMI terdapat di bencana awan guguran panas Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Dalam operasi tersebut, PMI mengirimkan dua unit kendaraan taktis segala medan untuk membantu evakuasi korban. PMI juga mendirikan dua dapur umum di dua dusun yang terdampak paling parah. 

Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Tia Kurniawan mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB). 

"Kita sudah terhubung dengan data Forecast Based Early Action atau FBA. Integrasi ini memungkinkan kita melakukan aksi dini berdasarkan prakiraan dampak akibat cuaca ekstrem," jelasnya. 

Tia menambahkan, Selain FBA, PMI juga bekerja sama dengan BNPB dalam integrasi data risiko bencana berbasis goespasial. Berdasarkan data tersebut, PMI kemudian melakukan upaya pengurangan risiko bencana.Di tahun-tahun mendatang, PMI akan mengoptimalkan layanan digital yang bisa diakses oleh masyarakat melalui telpon pintar.