Bendungan Randugunting di Blora Siap Diresmikan Awal Januari 2022

AKM • Monday, 3 Jan 2022 - 10:25 WIB

Blora - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (2/1/2022). Pekerjaan fisik bendungan dengan kapasitas tampung 14,43 m3 ini telah rampung,  lebih cepat 10 bulan dari jadwal kontrak yang seharusnya berakhir pada November 2022. 

Menteri Basuki mengatakan Bendungan Randugunting nantinya merupakan bendungan ke-14 yang akan diresmikan Presiden Jokowi dari 15 bendungan yang selesai 2021. Dari tahun 2015 hingga 2020, sebanyak 14 bendungan juga telah selesai dan dioperasikan. 

"Bendungan ini bisa selesai lebih cepat 10 bulan dari kontrak yang jatuh pada tahun 2022. Secara keseluruhan bendungan sudah selesai, tinggal perapihan gedung dan lansekap saja. Mudah-mudahan bisa diresmikan Bapak Presiden pada awal Januari 2022 ini" kata Menteri Basuki. 

Menurut Menteri Basuki, Bendungan Randugunting sudah sejak tahun 1990-an direncanakan untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan Rembang. Pembangunan bendungan sendiri mulai dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 tanpa kendala teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan. 

"Kita tahu bahwa Blora dan Rembang ini termasuk rawan atau langka air. Nantinya bendungan ini bisa  memberikan suplai air baku 200 liter/detik dan irigasi 670 hektare, selain juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata," tutur Menteri Basuki. 

Pembangunan Bendungan Randugunting berada di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya - PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp880 miliar. 

Selain penyediaan air baku dan irigasi, Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektare juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75% atau sebesar 81 m3/detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektare menjadi 2.285 hektare.

Menteri Basuki menambahkan Bendungan Randuguting juga memiliki potensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem solar panel.  "Bendungan ini memiliki potensi untuk solar energi. Jadi kita akan coba memasang floating solar panel di bendungan.  Saat ini kita punya 231 bendungan, jika ditambah 61 bendungan yang akan selesai 2024, kita akan punya 292 bendungan. Jika semua kita pasang floating solar panel, energi terbarukan akan bisa berkembang (dari bendungan)," ujar Menteri Basuki. 

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR Muhammad Adek Rizaldi, dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito.