Gejala Omicron Ringan, Eks Direktur WHO: Tetap Berpotensi Sebabkan Kematian 

MUS • Monday, 27 Dec 2021 - 21:05 WIB

Jakarta - Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 varian omicron di tanah air bertambah menjadi 46 orang pada Minggu (26/12/2021). Dari hasil pemeriksaan sampel yang dirilis Balitbang Kemenkes, ditemukan 27 kasus baru. Terdiri dari 25 WNI yang baru pulang dari luar negeri, dan satu WNA asal Nigeria. Sementara satu kasus positif lainnya merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit Wisma Atlet. 

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI yang juga Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan, seiring dengan penambahan kasus, maka secara proporsional jumlah pasien yang akan masuk rumah sakit juga meningkat. Di berbagai negara, situasi ini sudah membuat rumah sakit kewalahan.

“Tentang gejala, memang laporan sejauh ini adalah ringan sifatnya. Tetapi ada yang perlu dapat perhatian dalam penilaian ringannya gejala ini,” kata Tjandra.

Pertama, kata Tjandra, kebanyakan pasien adalah kelompok usia muda yang daya tahan tubuhnya relatif baik. “Mungkin saja ini yang membuat gejala jadi ringan. Tapi kalau nanti ada yang kelompok tua, komorbid atau imunitas terganggu yang terinfeksi, omicron mungkin saja bukan ringan lagi gejalanya,” ucapnya memperingatkan.

Eks Direktur WHO Asia Tenggara ini juga mengingatkan agar gejala ringan omicron tidak disepelekan. “Jelas sudah ada yang meninggal akibat Omicron di berbagai negara seperti Inggris dll. Jadi varian Omicron dapat membunuh pasiennya, walaupun presentasinya kecil,” ujar Tjandra memperingakan.