Sapa Aruh Sri Sultan: Tetap Hati-hati dan Waspada Sambut Nataru

MUS • Wednesday, 22 Dec 2021 - 16:03 WIB

Yogyakarta - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan imbauan kepada masyarakat dan pelaku wisata, untuk menjadi teladan yang melaksanakan protokol kesehatan sehingga membantu meminimalisir penyebaran COVID-19 jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. 

Imbauan ini disampaikan dalam agenda Sapa Aruh: Tetap Hati-hati dan Waspada, Sambut Natal dan Tahun Baru, di Bangsal Kepatihan, Rabu (21/12) pagi.

“Tiada terasa, kita akan segera menuju pungkasaning warsa 2021, sekaligus menjadi kali kedua, dimana kita masih harus lila-legawa merayakan Natal dan tahun baru dalam suasana penuh kehati-hatian,” jelas Sri Sultan yang didampingi Wagub DIY KGPAA Paku Alam X dan Asekda DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum Sumadi. Kunci keberhasilan dari penegakan protokol kesehatan, lanjut Sri Sultan, ada pada masyarakat sebagai subjek utama.

“Namun satu hal yang pasti, penerapan PPKM masa Nataru tetap mengikuti asesmen yang berlaku, dengan pengetatan secara sektoral, dan mengedepankan masyarakat selaku subjek utama,” tambah Sri Sultan.

Terdapat beberapa imbauan yang disampaikan Sri Sultan, yang dapat dijadikan perhatian, antara lain:

1. Bagi instansi pemerintah, Satgas Covid-19, diharapkan siap sedia 7x24 jam. 

2. Meminta satgas Covid-19 untuk kembali berkoordinasi dan mengaktifkan shelter atau faskes

3. Melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta acara Old and New Year, baik terbuka maupun tertutup, karena berpotensi menimbulkan kerumunan.

4. Bagi pendataan atau wisatawan yang berkunjung ke DIY, harus senantiasa legawa, ikhlas dan mandiri dalam melaksanakan prokes 5M. 

5. Bagi pelaku wisata dan travel agent, diharapkan menjadi teladan terdepan dalam menavigasi dan menaati ketentuan yang berlaku.

6. Bagi umat Nasrani, dimohon untuk tetap melaksanakan prokes saat merayakan Natal..

7. Menjaga suasana agar tetap damai dengan mengedepankan toleransi dan tepa-sarira, turut menjaga kohesi sosial dengan prinsip sayuk-rukun antarumat beragama.

8. Ngarsa Dalem mengingatkan bahwa momentum yang telah dicapai sampai saat ini dapat dijaga dengan baik. Jangan sampai kita lengah dan abai protokol kesehatan,

9. Akhir tahun 2021 dapat dijadikan sebagai tonggak awal kebangkitan nyata bagi Indonesia dan seluruh rakyatnya dengan harapan bahwa tahun 2022 ada masa depan yang cerah bagi semua insan manusia.

Di samping itu, Sri Sultan juga meminta Pemerintah Kota Yogyakarta untuk memberikan perhatian lebih terkait dengan aktivitas dan penegakan prokes di Malioboro, mengingat selama libur Nataru, tidak akan dilakukan penutupan Malioboro.

"Malioboro itu perlu pengawasan]. Kalau siang [wisatawan] mungkin bisa dibagi ke kabupaten dan kota. Kalau malam, semua ya, ambruknya di Malioboro. Tinggal, nanti kota (Pemkot Jogja), bagaimana memaintance Malioboro," tutup Sri Sultan. (Ron)