Jakarta – Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS DKI Jakarta menggelar Pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Kemahkamahan bagi pengurus DSW dan Dewan Etik Daerah (DED) PKS se-DKI Jakarta, yang berlangsung mulai Jum’at (17/12/2021) sampai Ahad (19/12/2021) di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Pada acara pembukaan yang dilakukan secara hybrid, Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS KH. Surahman Hidayat mengatakan, pelaksanaan di Jakarta ini adalah yang kesebelas dalam rangkaian pelaksanaan Bimtek Kemahkamahan dan baru dua kali dengan pertemuan tatap muka.

“Berharap dalam pelatihan ini di PKS DKI Jakarta menghasilkan ‘zero case’ atau nol kasus dalam aktivitas etika anggotanya, hal ini yang dicanangkan oleh DPP setidaknya sampai 2024,” kata Kyai Surahman yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PKS.

Nol kasus yang dimaksud, masih menurut Kyai Surahman antara lain, kriminal, asusila, korupsi, dan indisipliner terhadap organisasi.

“Untuk menghindari kasus-kasus, kita harus membuat mitigasi yang baik, membuat benteng, dengan bimtek inilah hal tersebut menjadi penting,” jelasnya.

Jika dengan bimtek ini, hasil-hasilnya dapat ditegakkan, maka hal ini sudah memberi jarak yang sangat jauh kepada kasus-kasus yang akan datang.

“Sehingga kita mampu memantaskan dan dapat diberikan kepercayaan masyarakat serta meraih kemenangan dari Allah SWT, mengulangi kembali sejarah kemenangan di DKI Jakarta,” pungkasnya.

Dalam acara pembukaan yang dilakukan secara hybrid ini, hadir secara tatap muka antara lain, Ketua DSW PKS DKI Jakarta KH. Abdul Aziz Abdur Rouf, Wakil Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Banjabar yang juga Koordinator Wilayah DKI Jakarta Karyatin Subiantoro, juga Ketua Komisi Disiplin DSP PKS yang menjadi narasumber pertama KH. Abdul Muiz Saadih. Sementara itu, MC dipandu Muhammad Rubiul Yatim, pembacaan Al Quran oleh Ustadz Riyadhussholihin dan pembacaan doa oleh KH. Efendi Anwar.

Undangan yang hadir dalam jaringan diantaranya, Pimpinan MPW, Anggota Utama, Pembimbing Pelopor, BPH DPW, BPH DPD dan BPH DPC PKS se-DKI Jakarta yang hadir sekitar 340 partisipan.