Rektor Untar: Kampus Harus Membuka Diri untuk Maju

AKM • Monday, 13 Dec 2021 - 14:38 WIB

Jakarta -   Perguruan Tinggi - PT di Indonesia terus memperbaiki mutu dan kualitas pembelajaran. Lqngkah ini dilakukan dengan berbagaibcara termasuk kebijakan yang membuka diri dan transparan dalam berbagai yang baru.

Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan mengatakan, perguruan tinggi (PT) yang ingin maju harus mau membuka diri dari hal-hal yang baru. 

“Dengan membukadiri ke dunia luas, kampus akan lebih bisa berkontribusi dalam membangun negara dan masyarakat,” Agustinus di Kampus Untar, Jakarta, benerapa waktu lalu.

Menurut Agustinus, PT memiliki banyak potensi yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. Namun, semua potensi dan kompetensi yang dimiliki sebuah PT akan lenyap begitu saja jika tidak dikenal publik.

"Hasil karya dosen dan mahasiswa harus bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat," ujat Agustinus.

Agustinus menambahkan, untuk bisa dikenal luas, Perguruan Tinggi perlu bersinergi dengan media massa. Tanpa media, lanjutnya, maka akan sangat kesulitan bagi PT untuk mengenalkan hasil karyanya, baik itu jurnal, karya ilmiah, ataupun pemikiran akademik lain.

"Sehingga, masyarakat pun tidak akan menerima manfaat atas keberadaan sebuah PT," tandasnya.

Ketua LLDIKTI Wilayah 3, Agus Setyo Budi mengamini hal tersebut. Menurut dia, humas sebagai jendela institusi, memegang peranan penting dalam bersinergi dan membangun reputasi.

Kendati demikian, dia juga menggarisbawahi bahwa pimpinan perguruan tinggi harus membuka akses seluas-luasnya terhadap humas, agar proses komunikasi dan koordinasi berjalan cepat.

"Kalau humas yang ditaruh di posisi paling bawah, ya kita bisa tahu peran humas pasti segitu-segitu saja. Tapi kalau humas diberi akses, koordinasi bisa langsung ke rektor, ya pasti humasnya keren," tutur Agus.

"Oleh karena itu (juga) perlu hubungan baik antara institusi dan media. Tanpa dukungan baik institusi, tidak mungkin humas berjalan baik. Karena tanpa dukungan, pimpinan ketika ada bad new (berita negatif), humas pasti kena marah," sambungnya.