Visi Misi Jadi Basis Terdepan Pembangunan Kota Kendari

MUS • Saturday, 11 Dec 2021 - 08:35 WIB

Kendari - Keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat sangat bergantung pada peran pemerintah dan masyarakatnya. Keduanya harus mampu menciptakan sinergi. Tanpa melibatkan masyarakat, pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal. 

Pembangunan hanya akan melahirkan produk-produk baru yang kurang berarti bagi masyarakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Demikian pula sebaliknya, tanpa peran yang optimal dari pemerintah, pembangunan akan berjalan tidak teratur dan tidak terarah, yang akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru.

Selain memerlukan keterlibatan masyarakat, pembangunan juga membutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih efisien dari segi pembiayaan dan efektif dari segi hasil. Pemilihan strategi pembangunan ini penting karena akan menentukan dimana peran pemerintah dan dimana peran masyarakat, sehingga kedua pihak mampu berperan secara optimal dan sinergis. Berdasarkan hal ini maka untuk mengukur tingkat capaian pembangunan diperlukan visi dan misi.

Menata Pembangunan Kota Kendari sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk mewujudkan Kota yang layak Huni Berbasis Ekologi, Informasi dan Teknologi.

Sesuai visi-misi Wali Kota Kendari, Ekologi pembangunan menjadi basis terdepan dalam merajut pembangunan kota. Sehingga pembangunan kota yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga dapat berjalan selaras dengan aspek lingkungan.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyebutkan pembangunan perlu dilakukan namun, tidak hanya berorientasi pada fisik sehingga melupakan pengaruh yang timbul terhadap aktivitas pembangunan.

“Ketika kita lupa melihat aspek lingkungan, tunggu kita lihat nanti lingkungan akan berbicara, bertindak dan seringkali yang kita bangun jadi tidak bernilai apa-apa ketika alam bertindak,” ujar Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Jum’at (10/12/2021) saat dialog bersama TVRI.

Berkat visi-misi itu Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mulai menata serta memetakan masalah di Kota Kendari satu demi satu.

Sulkarnain Kadir mengaku, permasalahan Kota Kendari yang sering timbul ada pada genangan di musim hujan atau meluapnya sungai sehingga mengakibatkan banjir yang tidak hanya menguras tenaga namun juga mengakibatkan kerugian materil.

Sehingga pembenahan, perbaikan drainase serta pembuatan kolam retensi untuk mencegah, agar hal yang sama tidak terulang bahkan dapat menjadi solusi kedepannya.

“Makanya kita waktu itu, kita mulai dari yang kita bisa, kita mulai dari MTQ, 2018 MTQ clear, kita selesaikan dengan kemampuan APBD Kendari," jelas Wali Kota.

Selain itu, kata Wali Kota, Masalah banjir terbesar yang ada di Kota Kendari berada di Sungai Wanggu. Sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit, mencapai triliunan.

Untuk mengatasi itu, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kendari dirasa tidak cukup. Sehingga dirinya bersama Pemkot Kendari perlu mengusulkan pembangunan Kolam Retensi Boulevard di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

“Terkait Wanggu karena ini besar kami mengusul perencanaan, mengusul proposal, kami juga ke kementerian PUPR karena kami tahu ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah kota saja. Dan melalui BWS IV memudahkan kordinasi kita. Dan kita sudah liat hasilnya kolam retensi yang luasnya kurang lebih 12 hektar yang ada bisa mereduksi banjir,” ungkapnya.

Kini pihaknya pun tengah mengupayakan pembangunan tanggul pengendali banjir yang jauh lebih luas dampak penanggulangannya yang berlokasi di Nanga-nanga.

Kolam retensi itu selain mengatasi banjir, diharapkan menjadi lokasi untuk berolahraga serta kesempatan masyarakat untuk meraup keuntungan dengan menyediakan jajanan khas Kota Kendari.

“Kita ingin masalah banjir nya teratasi dan membuat manfaat lain. Kita berencana membangun kuliner untuk membuat nilai tambah bagi masyarakat. Kolam retensi itu sangat bagus, namun satu pesannya saya jaga kebersihan nanya sampah jangan ditingak begitu saja supaya bisa kita manfaatkan dalam jangka waktu yang panjang,” ucapnya.

Berbasis Ekologi merupakan prinsip yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pembangunan Kota Kendari dengan menciptakan kota yang selaras, serasi dengan alam dan lingkungannya melalui penataan ruang yang dapat mengintegrasikan fungsi kawasan perdagangan/jasa dan kawasan menggunakan sistem jaringan jalan dan transportasi, mengantisipasi bencana, serta kawasan pesisir dengan tetap memperhatikan daya dukung kota melalui pemantapan sarana dan prasarana lingkungan dan ramah lingkungan. (HenQ)