Apa Kabar Vaksin Covid-19 pada Anak?

MUS • Thursday, 9 Dec 2021 - 15:38 WIB

Jakarta - Palang Merah Indonesia dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) didukung oleh USAID melaksanakan webinar berjudul "Apa Kabar Vaksin Covid-19 pada Anak?", Kamis (9/12).

Acara ini bertujuan memberikan informasi terbaru terkait vaksin Covid-19 untuk anak kepada para orang tua dan publik. Webinar menghadirkan narasumber Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, sebagai anggota Satgas Imunisasi, Tenik Hartono, Chief Content AyahBunda dan Parenting Indonesia, dan Shafiq Pontoh, Co-Founder ID Ayah ASI. 

Webinar mengangkat tentang salah satu persoalan, yaitu ketakutan anak pada jarum suntik yang menjadi tantangan dalam menjangkau vaksinasi Covid-19 pada anak usia di bawah 12 tahun. Tantangan lainnya adalah faktor ketersediaan vaksin. Rencananya vaksinasi untuk anak baru dimulai pada Desember ini dan mungkin jangkauannya baru diperluas pada 2022.

Menurut Prof. Dr. Cissy, “Meskipun anak-anak sangat jarang tertular COVID-19, tetapi mereka berisiko untuk menyebarkan virus ini kepada orang yang lebih rentan, seperti lansia dan orang dewasa yang belum divaksin. Sehingga penting bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksin Covid-19 selain vaksin anak lainnya.”

Vaksin COVID-19 ini berguna untuk melindungi diri, keluarga dan lingkungan anak-anak itu sendiri. Sehingga mereka bisa ikut berkegiatan di luar rumah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Maka dengan vaksinasi anak ini, akan membantu pembentukan herd immunity.

Selain itu, anak-anak berumur 12 perlu mendapatkan vaksin, agar vaksin anak-anak lainnya sudah lengkap. Sinovac dipilih sebagai vaksin yang terbukti paling aman berdasarkan penelitian untuk umur 3-17 tahun. 

“Tetapi di Indonesia, pemerintah memberikan regulasi untuk anak 6 tahun ke atas,” tambah Prof. Dr. Cissy dalam paparan singkatnya di webinar. 

Sementara itu Shafiq Pontoh sebagai perwakilan orang tua menyampaikan kekhawatirannya tentang kapan vaksin Covid-19 tersedia untuk anak. Ia menekankan pentingnya vaksin ini karena anak-anak sudah mulai bersekolah tatap muka dan kebutuhan berkumpul dengan anggota keluarga senior seperti kakek dan nenek yang merupakan lansia.  

“Vaksinasi ke anak itu sangat penting dan dampak positifnya ada dua; orang tuanya teredukasi tentang vaksin dan kakek-neneknya juga terpapar sehingga bisa membantu peningkatan target vaksin lansia,” tambah Shafiq.

Selain itu, tantangan yang lain adalah ketakutan terhadap vaksin. “Edukasi ke orang tua sangat penting agar mereka paham bahwa vaksin ini penting. Jika para orang tua sudah paham apa manfaatnya, mereka kemudian dapat meyakinkan anak-anak untuk ikut vaksin,” ujar Tenik Hartono.

AyahBunda dan Parenting Indonesia, sebagai media juga sejak awal mendukung kampanye tentang vaksin ini bersama IDAI, Satgas Covid-19, dan sekarang PMI. 

“Jadi kami senang bisa terlibat bersama-sama untuk mensosialisasikan tentang vaksin,” tambah Tenik. 

Sebanyak 26,4 juta anak-anak di Indonesia saat ini membutuhkan vaksin Covid-19. Meski vaksinasi baru menyasar anak-anak usia 12 tahun ke atas, para narasumber berharap agar semua anak dapat divaksinasi tanpa memilih jenis vaksin yang ada.

Anak-anak pun dapat divaksinasi menggunakan nomor induk yang ada di dalam kartu keluarga (KK), sehingga setiap anak yang sudah terdaftar di KK akan mudah mendapatkan vaksin.

Diharapkan juga vaksinasi untuk anak dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan keramaian yang berisiko penularan. Penting bagi orang tua untuk juga dapat mengikuti peraturan yang disiapkan oleh pelaksana vaksin. 

Webinar kali ini menggandeng ahli medis, komunitas bunda-bunda hingga komunitas ayah, bertujuan agar para orangtua memahami kondisi saat ini terkait vaksin Covid-19 untuk anak dan bisa lebih tenang dalam bersama-sama melewati pandemi ini.

Seluruh narasumber sepakat perlu kolaborasi berbagai pihak agar masyarakat berbondong-bondong mendatangi tempat vaksin untuk vaksinasi tanpa dipaksa. Dan agar protokol kesehatan terus dilakukan meski masyarakat telah mendapat vaksin.  

Webinar juga terselenggara bersama media AyahBunda dan Parenting Indonesia. Bagi yang terlewat mengikuti webinar ini bisa kembali ke YouTube PMI TV karena banyak informasi yang penting terkait vaksin Covid-19 untuk anak ini.