Erupsi Semeru, Pakar Geologi: Letusan tak Terjadi Tiba-tiba

MUS • Tuesday, 7 Dec 2021 - 17:47 WIB

Jakarta - Letusan gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Sabtu (4/12/2021) lalu, hingga kini telah menewaskan 30 orang. 

Banyak warga terlambat menyelamatkan diri, karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda Semeru bakal meletus. 

Tapi kata pakar Geologi Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya, Amien Widodo, letusan yang terjadi pada Sabtu sore pekan lalu sebenarnya tidak terjadi tiba-tiba. 

“Tanda-tanda itu sudah ada seperti luncuran lava dan awan panas yang turun,” kata Amien dalam wawancara di Trijaya Hot Topic, Pagi (712/2021). 

Namun tanda-tanda tersebut kurang mendapat perhatian, karena status Semeru yang masih di level waspada. 

Menurut Amien, erupsi yang terjadi berhari-hari mengakibatkan penumpukkan material di sekitar bibir kawah Semeru.

Tumpukan material itu semakin banyak, dan akhirnya runtuh saat terjadi hujan lebat. 

"Aktivitas ini menghasilkan piroklastik yang isinya beragam, seperti pecahan batu yang menjadi  krikil, lalu gas yang terasa panas barulah dia mengalir kebawah,” jelas Amien. (Fir)