Wapres RI Buka World Zakat Forum 2021

ANP • Monday, 6 Dec 2021 - 11:30 WIB

JAKARTA - Wakil Presiden Prof. Dr. K.H. Ma`ruf Amin membuka Konferensi World Zakat Forum (WZF) 2021 atau forum zakat dunia yang digelar secara daring, dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Sabtu (4/12).

Turut hadir mendampingi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Zakat Forum, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec hadir pula dalam pembukaan, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA serta para tokoh perwakilan dari lembaga zakat dunia.

Dihadapan lebih dari seribu peserta konferensi yang berasal dari 37 negara yang hadir secara virtual, KH Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi kepada WZF yang terus aktif berkontribusi dalam kerja bersama dan berjamaah untuk membantu penanggulangan pasca pandemi covid-19.

"Pemerintah secara intensif mengembangkan Islamic Social Fund berupa Zkaat, Infaq, Sedekah dan wakaf. Dalam konteks pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, zakat telah berperan penting dalam menjaga stabilitas negara," katanya.

Ma'ruf menjelaskan, potensi zakat di dunia diperkirakan mencapai 500-600 Miliar USD setiap tahun, dan di Indonesia mencapai 327.6 triliun. Potensi yang baik ini harus dapat terealisasi dengan baik untuk mencapai tujuan tersebut, tata kelola zakat harus dikelola dengan baik mulai dari pengumpulan hingga penyalurannya.

"Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan lembaga zakat nasional untuk menyalurkan zakat kepada para mustahik baru khususnya penanggung beban ekonomi, selain bantuan kesehatan dalam rangka penanganan covid-19," ujarnya.

Meskipun demikian, kata Ma'ruf, zakat semestinya berperan tidak hanya dalam memberikan bantuan tetapi juga meluas pada pemberdayaan ummat sesuai dengan prinsip ajaran islam yang menekankan tentang pentingnya membangun kemaslahatan, menghilangkan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Selain melalui zakat, pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong wakaf produktif, salah satunya melalui gerakan wakaf uang, yang pencanangannya telah dilakukan oleh Presiden RI dan juga untuk memudahkan masyarakat berwakaf, pemerintah menerbitkan Cash Waqf Link Sukuk (CWLS)," urainya

Menurutnya, sinergi peran zakat dan wakaf dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi perlu kita upayakan bersama.

"Kita memahami bahwa aspek literasi juga harus ditingkatkan agar kebermanfaatan zakat dan wakaf lebih optimal. Peningkatan literasi perlu ditingkatkan dengan pengelolaan dana syariah yang terdigitalisasi dan terintegrasi," ujar Ma'ruf.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Zakat Forum, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec yang juga sebagai salah satu Pimpinan BAZNAS RI mengatakan, peran zakat dan wakaf pada masa Pandemi Covid-19 telah menjadi sebuah upaya yang dapat diandalkan.

"Peran Zakat dan wakaf juga tidak hanya dibutuhkan dalam untuk kebutuhan darurat, tetapi juga dapat dikembangkan untuk pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Zainulbahar menjelaskan, dengan mengangkat tema utama "Strengthening Zakat and Waqf Synergy in the Post Covid-19 Economic Recovery", konferensi ini juga akan membahas empat tema lainnya, pertama terkait integrasi zakat dan wakaf dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial, kedua terkait inovasi zakat dan fakaf untuk pemulihan ekonomi.

"Adapun ketiga, tolok ukur global untuk operasi zakat dan wakaf dan keempat, arah masa depan Forum Zakat dan Wakaf Dunia: memperkuat kerjasama global antar-negara anggota," urainya.

Zainulbahar percaya bahwa sinergi zakat dan wakaf dapat membawa kembali Islam ke Zaman Keemasan sebagai rahmatan lil alamin bagi seluruh dunia.

Konferensi WZF ke-10 juga disambut baik oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.

Kamaruddin berharap, WZF tahun 2021 ini dapat melahirkan butir-butir rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam kerangka kerja sama pegiat zakat antar-bangsa.

Selama WZF berlangsung, lebih dari 20 pembicara akan menyampaikan paparan mengenai peran zakat dan wakaf dalam pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Antara lain, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof. Dr. M. Nuh; Wakil Ketua BWI Dr. Ir. Imam Teguh Saptono, MM; Deputi Sekjen WZF Dr. Elnur Salihovic dari Bosnia-Herzegovina; Deputi Sekjen WZF Muhammad Lawal Maidoki dari Nigeria; Deputi Sekjen WZF yang juga CEO SANZAF Yasmina Francke, dan Dr. M. Ayub Miah dari Bangladesh.

WZF International Conference 2021, merupakan ajang pertemuan para pegiat zakat dunia untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pengelolaan zakat global guna mencapai tujuan menyejahterakan masyarakat dunia.

Kegiatan ini didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pos Indonesia, CIMB Niaga Syariah, Bank BJB Syariah, Paragon Technology and Innovation (Wardah), Unilever. Selain itu, juga ada lembaga zakat seperti PPZ Malaysia, LZS dan Rumah Zakat. (ANP)