PKS: Harga Minyak Goreng Naik, Pemerintah Perlu Pegang Kendali

MUS • Saturday, 4 Dec 2021 - 10:36 WIB

Jakarta - Anggota komisi IV DPR RI, Hermanto menyampaikan kenaikan harga minyak berdampak pada ketidakberdayaan pemerintah dalam mengontrol harga eceran tertinggi di pasaran. Pernyataan tersebut disampaikan dalam kesempatan PKS Legislative Corner pada Jumat Siang (03/12/2021).

“Harga minyak goreng melambung, rakyat berkabung salah satu bentuk bahwa pertarungan antar negara, korporat, dan pasar,” ungkap Hermanto

Sejak 1 November lalu, kenaikan harga minyak goreng menjadi perhatian khalayak luas, harga minyak mengalami kenaikan bahkan mampu melampaui harga eceran tertinggi. Hal tersebut menjadi pembahasan yang kompleks.

“Harga minyak goreng di pasar perlu untuk diperhatikan mengingat terjadi kenaikan yang sangat signifikan. Dimana sebelumnya harga minyak goreng 12.000 per liter sekarang mencapai harga 21.500 per liter,” jelas Hermanto

Seperti yang diketahui bahwa dalam penentuan harga maka negara yang diwakilkan oleh “head” harus mampu mengontrol terkait dengan dinamika kenaikan harga, akan tetapi dalam realitasnya justru sebaliknya

“Indonesia harus bisa memastikan sistem pengendali harga berfungsi dengan baik apabila tidak maka akan menyebabkan anomali yang berujung pada ketidaberdayaan dalam pertarungan dengan pasar," ungkap Hermanto.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa masalah kenaikan harga minyak ini seharusnya menjadi titik balik indonesia agar dapat memasok ke pasar global guna mengendalikan harga minyak di pasaran.

“Saat ini, beberapa negara seperti thailand, kanada, malaysia mengalami penurunan sehingga seharusnya indonesia lebih mampu meningkatkan, mengingat indonesia termasuk negara produsen minyak terbesar dalam pasar global," tutup Hermanto.

Meski demikian, demi kesejahteraan masyarakat indonesia yang selalu mengkonsumsi minyak goreng, indonesia harus lebih dominan dan mengambil peluang guna mengembalikan kendali seperti di awal.