Wujudkan Kampus Unggulan, Rektor Ubhara Jaya Ajak Para Dosen Tuangkan Hasil Penelitian dan Abdimas Menjadi Buku

ANP • Thursday, 2 Dec 2021 - 15:06 WIB

BEKASI - Kemajuan sebuah negara tidak akan lepas dari peranan buku, karena dengan memproduksi buku, maka kontribusi terhadap satu perkembangan ilmu sedang berlangsung. Membaca buku yang bermanfaat dapat meningkatkan kecerdasaan, kreatifitas, dan tanggap akan keadaan yang terjadi di sekitarnya. Melalui buku yang bermutu akan membangun bangsa Indonesia mejadi lebih maju.

Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Irjen Pol (P) Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M, mengatakan, buku pendidikan merupakan sarana yang penting untuk dijadikan bacaan oleh dosen dan mahasiswa termasuk untuk meningkatkan kualitas berfikir dan berargumentasi. Bagi mereka, buku ini bisa berfungsi sebagai bahan referensi dan sumber untuk menulis berbagai bentuk karya ilmiah.

“Ada beberapa buku pendidikan, di antaranya buku referensi, buku ajar, buku monograf, diktat, dan modul yang biasa diproduksi di dalam kampus, dapat juga diterbitkan menjadi buku komersial yang disebarluaskan pada pembaca yang lebih luas,” tegas Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Irjen Pol (P) Dr. Drs. Bambang Karsono, S.H., M.M, dalam webinar dengan meningkatkan kinerja dosen dengan memproduksi buku sebagai media diseminasi ilmu dan pengetahuan, di Bekasi, Kamis (2/12/2021).

Hadir, guru besar program studi pendidikan universitas negeri jember Prof. Drs. Dafik, M.sc, Ph.D, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ubhara Jaya Prof. Drs. Tatang Ary Gumanti, M.Buss ACC, Ph.D, Kepala lppmp Ir. Djuni Thamrin, M.Sc., Ph.D.

Menurutnya, strategi tersebut akan membantu mengubah atau mengkonversi karya ilmiah jenis tesis atau disertasi menjadi buku yang layak baca dan perlu.

“Maksudnya adalah buku tersebut menjadi mudah untuk dibaca dan dipahami oleh masyarakat luas. Sehingga tidak hanya ditujukan untuk masyarakat ilmiah saja,” ujarnya.

Bambang menjelaskan, proses konversi dinilai sangat penting, untuk memastikan hasil penelitian bisa dipahami dan diaplikasikan oleh masyarakat yang membutuhkan. Jika hanya mengkonversi secara mentah bab-bab dari tesis ke buku, maka tidak akan dianggap menarik oleh masyarakat. Perlu satu tahap lagi untuk memindahkan bahasa ilmiah menjadi bahasa umum yang mudah dicerna.

“Efeknya buku tersebut menjadi kurang laku atau tidak laku, bila tidak dibunyikan secara populer.  Bukan karena isinya, sebab semua hasil penelitian tentu menjadi materi buku yang bagus. Hanya bagaimana menjadikan judul dan isinya lebih menarik perhatian publik, tentu menjadi langkah yang penting,” katanya.

Ia menjelaskan, proses mengubah tesis menjadi buku akan menuntun penulis tesis tersebut menjadi penulis profesional. Nantinya akan menjalani atau melewati proses menerbitkannya di sebuah perusahaan penerbitan. Sehingga buku tersebut memiliki ISBN dan kemudian bisa dipasarkan secara luas. Latihan menulis buku sangat dianjurkan dijalankan oleh seluruh sivitas akademika ubhara jaya.

Rektor Ubhara menjelaskan, LPPMP Universitas Bhayangkara Jakarta Raya menginisiasi kegiatan webinar dengan tema meningkatkan kinerja dosen dengan memproduksi buku sebagai media diseminasi ilmu dan pengetahuan, agar para dosen dapat menjalankan tuntutan tridharma perguruan tinggi secara paripurna. Menurutnya, dosen mampu mengajar mahasiswa dengan hati, menjalankan penelitian dengan profesional, melakukan pengabdian pada masyarakat dengan antusias serta menulis laporan ataupun menulis buku dengan bahasa yang menarik minat pembaca.

“Sehingga, saya mengajak dan menghimbau bapak/ibu dosen universitas Bhayangkara Jakarta Raya untuk bersama-sama menghasilkan berbagai buku, sebagai cerminan dari luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berupa produk-produk inovatif, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja kampus yang kita banggakan ini. Mari kita bersama-sama saling berkontribusi mewujudkan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya menjadi perguruan tinggi unggul, bersama bersemangat untuk terus berkarya bagi Ubhara Jaya, bangsa dan negara,” tegas Bambang. (ANP)