Ketika Ketua Dekom LPS Siaran di Radio, Purbaya: LPS Sahabat Masyarakat

FAZ • Thursday, 2 Dec 2021 - 11:18 WIB

Jakarta - Ada suasana segar dan penuh canda a la sersan (serius tapi santai) kehadiran tamu istimewa ketua Dewan Komisaris LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Purbaya Yudhi Sadewa di Studio Radio Trijaya 104.6 FM dalam program "The Leader",  pada Senin (29/11).

Pria ramah kelahiran Bogor, pada 7 Juli 1966 ini adalah favorit wartawan desk ekonomi makro yang biasa nge pos di lapangan banteng meliput di Kantor Kementrian Koordinator Perekonomian serta Gedung kementrian keuangan.

Mas Pur-sapaan akrab Purbaya saat menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, selalu terbuka ketika dimintai pendapat mengenai isu terkini ekonomi makro, ketika jurnalis 'kering' issue seharian.

Sesibuk apapun Mas Pur selalu mau mampir ke press room ngobrol ringan hingga serius cukup ditemani aroma khas kopi sachet serta camilan gorengan khas posko peliput di ruangan belakang kantor Menko perekonomian.

" Mas kalo gak sibuk mampir yah,ada kopi nih" canda jurnalis saat itu yang ujung ujungnya ngobrol sambil wawancara di press room.

Siaran dengan thema 'aman dan nyaman simpan uang di bank' Purbaya Ditemani penyiar Dennis Irawan ngobrol santai di studio mulai dari Apa itu LPS (lembaga penjamin simpanan), kondisi ekonomi saat pandemi hingga suka duka memimpin se tahun LPS.

"Saya masuk LPS saat ekonomi agak goncang di awal awal pandemi, kan tadinya saya di Maritim (Deputi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), biasanya mancing ikan! kelakar Purbaya.

Purbaya mengakui saat ini LPS mau merubah paradigma, berpikiran maju dan memberikan kontribusi bagi negara yakni meyakinkan kepada masyarakat bahwa uangnya aman di Perbankan.

Kepada pendengar Trijaya FM, Purbaya menceritakan kisah lucu sekaligus menyebalkan saat dia Dirawat di rumah sakit saat terpapar covid 19 beberapa waktu lalu.

" Saya waktu dirawat di RS kan saya ini pejabat, perawat nanya emang kerjanya dimana pak? Saya ketua dekom LPS , ooo gitu LPS itu apa yah, langsung turun daya tahan tubuh, kecewa banget" canda Mas Pur.

Mulai dari peristiwa sedikit konyol itu Purbaya menyadari, bahwa kerja di tempat nyaman bergaji besar namun tidak bisa berkontribusi positif memberikan penjelasan apa dan bagaimana fungsi LPS.

"Survey deh, gak banyak banyak amat masyarakat paham bahwa uangnya tuh dijamin LPS, jadi saat ini LPS mau mempromosikan dirinya sendiri bahwa LPS itu Sahabat Masyarakat" Ujar alumni teknik elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), dan doktor bidang ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat (AS).

Sekali lagi Purbaya menjelaskan uang masyarakat aman di perbankan sampai dengan 2 milyar itu sama dengan 34 kali PDB per kapita artinya LPS serius menjaga 99,07 persen dana nasabah yang disimpan di bank maupun BPR/BPRS.

Terkait pandemi apakah berpengaruh signifikan terhadap kondisi perbankan, Purbaya mengakui di awal awal pandemi bank besar sekalipun sempat ketar ketir. Namun perlahan tapi pasti LPS bersama BI dan OJK mampu menjaga ekonomi perlahan pulih hingga stabil meski Pandemi belum tahu kapan akan berakhir.

"Sekarang laju pertumbuhan uang monetary base positif 15 persen yang dari sebelumnya 22 persen" ujar Purbaya.

Ketika ditanya Dennis Irawan Tips memimpin di lembaga sebesar LPS, Purbaya hanya menjawab singkat buka kepala anda jangan tertutup terhadap masukan meski dari bawahan!

Purbaya juga  sangat terkesan selama memimpin sebagai ketua Dekom LPS, adalah memberikan masukan kepada kepala negara ketika ekonomi gonjang ganjing bagaimana mengatasinya akibat pandemi dan akhirnya didengar.

"Hasilnya saat ini kan, ekonomi terlihat bergerak ke arah positif" Pungkas Purbaya mengakhiri siarannya bersama pendengar radio dimanapun berada.