Cegah Varian Baru Omicron, IDI: Perkuat Kombinasi Karantina dan 3M

MUS • Monday, 29 Nov 2021 - 16:24 WIB

Jakarta – Kini varian baru covid 19 Omicron muncul di Afrika Selatan dan Botswana. Pada 26 November 2021 Badan kesehatan dunia atau WHO telah meningkatkan status varian baru menjadi variant of concern. Omicron bergabung dengan beberapa varian lain yang lebih dulu masuk kategori serupa, yakni Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Sampai hari ini ada 13 negara yang sudah melaporkan kasus konfirmasi Omicron. Selain Afrika Selatan dan Botswana, varian ini ditemukan di antaranya di Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hongkong. Hal itu memicu kekhawatiran, efikasi vaksin covid-19 yang sudah ada saat ini tak begitu mempan membasmi varian Omicron.

Meski belum ditemukan di Indonesia, pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah masuknya varian baru itu ke tanah air. 

Namun masyarakat diminta tidak perlu panik, karena Indonesia sekarang mempunyai positivity rate yang rendah, kurang dari 2%, bahkan Jakarta 0,4%, sehingga amat kecil kemungkinan penularannya. 

Ketua satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyatakan, untuk mengantisipasi masuknya varian baru omicron tidak cukup dengan satu upaya saja

"Artinya upaya yang dilakukan dengan kombinasi antara karantina, keluar rumah selalu pakai masker, kemudian testing yang banyak dan mengedukasi masyarakat bahwa kita aman namun tetap harus waspada terhadap varian baru ini,” kata Zubairi dalam wawancara di program Trijaya Hot Topic pagi, Senin (29/11/2021).

Kini penanganan pandemi di Indonesia diapresiasi oleh dunia karena menjadi salah satu yang terbaik. 

“Mitigasi yang perlu dilakukan pertama mengenai virusnya. Kita perlu periksa di pusat-pusat penelitian. Kuncinya kita perlu memonitor dan evaluasi. Jika kasus harian ada kenaikan maka harus diperketat, termasuk dengan PPKM dan karantina,” kata Zubair.