Peringatan Hari Anak, Saatnya Mendengar Suara Anak

MUS • Saturday, 27 Nov 2021 - 14:37 WIB

Surabaya - Unicef bersama Akatara Jurnalis Sahabat Anak (JSA) menyelenggarakan kegiatan selebrasi Hari Anak Sedunia dengan tema #DengarkanAnakMuda. Acara yang digelar di Balai Pemuda, Surabaya (27/11/2021) ini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya. 

CFO Unicef Surabaya, Ermi Ndoen mengatakan dalam peringatan hari anak internasional, setiap tahunnya anak2 diberi kesempatan menyuarakan suara dan aspirasinya. "Anak-anak ini adalah pemimpin masa depan. Karena itu suara anak-anak ini sangat penting," ujarnya saat membuka World Children's Day. 

Saat pandemi, dikatakan Ermi anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah. Meskipun demikian bukan berarti mereka berhenti melahirkan kreativitas. Anak-anak dikatakan Ermi sangat optimis dunia akan lebih baik. 

Ermi berpesan, anak-anak harus percaya bahwa suara mereka didengar. "Jangan takut menyuarakan hak-hakmu dan aspirasimu," ujar Ermi berpesan. 

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Ikhsan menuturkan tentang kisah anak kerang dan ibu kerang. Anak kerang mengadu ke ibunya bahwa banyak pasir yang masuk ke badannya dan membuatnya perih. 

Ibu kerang pun tidak bisa berbuat banyak selain meminta anaknya bersabar. Si anak kerang pun patuh pada sang ibu meskipun menanggung perih. Setelah bertahun-tahun, pasir-pasir tadi semakin menumpuk hingga akhirnya menjadi mutiara yang sangat indah. 

Ini juga yang akan dialami anak-anak ini. Meskipun saat ini menghadapi kondisi yang kurang menyenangkan, namun jika bisa menyikapinya dengan tepat, maka mereka akan terasah dan kuat. Dan inilah kualitas yang dibutuhkan sebagai pemimpin dunia. 

World Children's Day tahun ini diselenggarakan selama dua hari. Di hari pertama anak-anak dari Surabaya, Jombang, Bangkalan dan Pamekasan menggelar rapat pleno yang menghasilkan kesepakatan suara anak di masa pandemi. Anak-anak ini berharap mereka bisa kembali belajar di sekolah, dilindungi hak-haknya serta memiliki kebebasan dalam menyuarakan aspirasinya. 

Selain menggelar pleno anak, mereka juga mendapat pelatihan soft skill public speaking yang akan bermanfaat bagi mereka di masa mendatang. 

Selain itu ditampilkan pula pembacaan puisi serta seni khas Surabaya, Jula Juli. (Her)