ASEAN WEEK 2021: Pentingnya Memiliki Kesadaran akan Keadilan Sosial di ASEAN 

MUS • Thursday, 18 Nov 2021 - 21:01 WIB

Jakarta - ASEAN WEEK merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan Fakultas Sastra dan Bahasa Universitas Kristen Indonesia. Asean Week 2021 mengusung tema “Promoting Equity and Justice in ASEAN: Educating, Collaborating, and Promoting Awareness through Literature” 

Kegiatan yang dilaksanakan pada 15- 19 November 2021, menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Tema ini dipilih untuk membuka wawasan baru dan mengubah cara pandang kita tentang kesetaraan dan keadilan. Acara webinar ini memfasilitasi pemahaman yang terkait dengan pendidikan, kolaborasi, peningkatan kesadaran budaya akan keadilan sosial dan kesetaraan di Negara-negara ASEAN.

Dekan Fakultas Sastra dan Bahasa UKI (FSB UKI), Susanne A.H. Sitohang menjelaskan, ”ASEAN WEEK 2021 yang didukung Asean Youth Organization bertujuan mempromosikan kesetaraan dan keadilan di Asean. Kegiatan ini diselenggarakan sejak tahun 2015 dan sejak pandemi Covid- 19, pada tahun 2020 dan 2021, Asean Week dilaksanakan secara virtual.”

Susanne Sitohang menambahkan pemilihan tema ini berkaitan dengan situasi konflik di berbagai belahan dunia yang menuntut keadilan dan tidak adanya toleransi. Generasi muda harus memiliki kesadaran akan pentingnya keadilan dan harus berkontribusi untuk lingkungan dimana mereka berada. “Bersama-sama kita dapat menciptakan Indonesia, Asean dan dunia yang lebih baik,” ujarnya.

Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia dan Kerja Sama UKI. Dr. Veda R. Sitepu mengatakan ASEAN WEEK 2021 menyadarkan kita akan pentingnya kesetaraan dan keadilan yang harus diutamakan dalam lingkungan sekitar. Pada presentasinya dalam Asean Week yang berjudul “Ensuring Inclusive Education in ASEAN Countries”, Ied Veda Sitepu mengajak kita semua untuk mendukung kaum disabilitas untuk dapat meraih hak yang sama terutama dalam pendidikan dan karier. 

“Universitas Kristen Indonesia sangat terbuka untuk masyarakat disabilitas. Pendidikan tinggi dibutuhkan semua kalangan untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan, sejauh penyandang disabilitas dapat membantu dirinya sendiri. Fasilitas, infrastruktur dan kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan masyarakat disabilitas,” ujar Ied Veda Sitepu.

Ied Veda yang merupakan tenaga pendidik Fakultas Sastra dan Bahasa UKI menjelaskan bahwa Pendidikan yang inklusif berarti semua murid berada di ruang kelas yang sama dan sekolah yang sama. Semua kalangan termasuk anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

Dukungan harus diberikan kepada penyandang disabilitas bukan hanya yang memiliki keterbatasan secara fisik tetapi juga menyangkut kesehatan mental dan hubungan interaksi sosial.

ASEAN WEEK 2021 menghadirkan narasumber terkemuka dari berbagai mancanegara diantaranya Dr. Ied Veda R. Sitepu, (Universitas Kristen Indonesia), Daniel Awigra (Human Right Working Group), Francis Sollano (Ateneo De Manila University, Filipina), Anton Sutandio (Universitas Kristen Maranatha), R. Lukas Henggara N. Herujiyanto (Universitas Mercu Buana Yogyakarta), Teguh Prasetyo (UKI), dan Lulu Reyes (Ateneo De Manila University, Filipina).