Menko Perekonomian Dorong Partisipasi UMKM dalam Global Value Chains (GVC)

AKM • Friday, 12 Nov 2021 - 10:40 WIB

Jakarta - Pemerintah melalui Kemnetrian Perindustrian menggelar acara Regional Conference on Industrial Development (RCID) ke-2. Acara yang melibatkan banyak negara memberi peluang bagi penguatan UMKM di Indonesia dan negara lainnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan negara berkembang dapat mammpu mendorong partisipasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Global Value Chains (GCV). Terobosan dan gagasan yang baru diperlukan dan dibahas secara bersama oleh negara dalam pertemuan RCID.

“Pelaksanaan RCID yang ke-2 dengan tema 'Unlocking the Potential of Industry 4.0 for Developing Countries' diharapkan dapat menghasilkan gagasan dan terobosan di mana negara berkembang dapat mendorong partisipasi UMKM dalam GVC, penguatan sumber daya manusia, implementasi sirkular ekonomi, dan optimalisasi penggunaan sumber daya melalui industri hijau, di masa pandemi Covid-19 dan post pandemic” ujar Airlangga dalam sambutan pembukaan RCID 2, Jakarta, Rabu (10/11).

Airlangga mengungkapkan, penyelenggaraan RCID ke-2 akan menjadi tonggak penting menuju persiapan pertemuan Trade Investment and Working Group (TIWG) G-20 yang akan berlangsung pada tahun 2022. 

“Di bawah Presidensi Indonesia di G20, untuk pertama kalinya isu industri masuk menjadi salah satu isu utama. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan sektor industri ke dalam TIWG G20,” ungkap Airlangga.

Airlangga menambahkan, TIWG akan berfokus untuk memberikan pemulihan yang kuat bagi ekonomi G20, termasuk dengan membuat kemajuan dalam diskusi G20 tentang Industri 4.0, untuk pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan. 

"Karenanya RCID ke-2 dapat dianggap sebagai forum pengantar untuk membahas isu-isu terkait Industri 4.0, dan mempersiapkan masukan Regional Asia Pasifik untuk selanjutnya dibahas dalam forum G20," imbuh Airlangga.

Penyelenggaraan RCID ke-2 sendiri bertujuan untuk menunjukkan upaya Pemerintah Indonesia dalam membina kerja sama di kawasan Asia Pasifik dalam rangka implementasi Industri 4.0 untuk pembangunan industri inklusif dan berkelanjutan di masa pandemi Covid-19.