Erick Thohir Difitnah Bisnis PCR, Ketua Pemuda MES: Serangan Balik Mafia

MUS • Monday, 8 Nov 2021 - 15:42 WIB

Jakarta - Ketua Pemuda Masyarakat Ekonomi Syariah dan Dewan Masjid Indonesia, Arief Rosyid menilai berbagai serangan yang ditujukan kepada Menteri BUMN Erick Thohir sangat tendensius, linear dengan kepentingan para mafia yang selama ini berdiri dibelakang mereka.

Menurut Arief, restrukturisasi BUMN yang dilakukan Erick Thohir mengartikulasikan komitmen Presiden Jokowi untuk menjadikan BUMN sebagai kekuatan ekonomi Indonesia untuk bisa bersaing di panggung dunia. 

Kini Erick Thohir atas arahan Presiden Jokowi sedang mempersiapkan pembangunan Indonesia post-covid dengan berkeliling mencari investor di UAE bersama Presiden lalu melanjutkan kunjungannya ke Qatar. 

"Ditangan Erick Thohir, core values BUMN diseragamkan dengan AKHLAK. Ini adalah langkah yang fundamental untuk membenahi BUMN dari sejumlah upaya menggerogotinya dari dalam," kata Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 ini, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (8/11/2021). 

Arief menduga keseimbangan ekonomi yang didengungkan Menteri BUMN mengganggu kepentingan para mafia yang selama ini mengangkangi kepentingan yang lebih besar untuk umat dan bangsa. 

"Erick Thohir sudah cukup dan selesai dengan dirinya sendiri sehingga dugaan bisnis PCR dan lain sebagainya adalah fitnah belaka, apalagi kebijakan PCR bukan di Kementerian BUMN. Kini beliau sedang fokus membawa nama baik Indonesia ke panggung dunia Internasional. Kesediaan beliau membantu Presiden Jokowi karena kecintaannya terhadap Indonesia dan melihat kesungguhan Presiden Jokowi untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, menjadikan Indonesia maju," urai Arief. 

Menteri BUMN Erick Thohir yang juga diamanahi sebagai Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah sedang berupaya mengimplementasikan mimpi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin agar Indonesia menjadi pusat Ekonomi Syariah di dunia. Setelah merger Bank Syariah Indonesia dan membuka kantor cabang di Dubai, mimpi tersebut telah menjadi kenyataan terbukti dengan Indonesia meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance Report 2021.

"Langkah jihad ekonomi yang disuarakan Menteri BUMN/Ketum MES Erick Thohir dengan berdiri pada pilar keseimbangan, keadilan, dan kemaslahatan harus didukung secara bersama-sama dengan kesungguhan hati. Ikhtiar ini akan menegakkan kepala kita sebagai Negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, agar tidak menjadi buih di lautan dengan penguasaan kue ekonomi yang hanya dinikmati segelintir orang," pungkas Arief. (Jak)