Dukung Pengembangan Pasar Modal dan Pemberdayaan Perempuan, BEI Luncurkan Program Kampung Intan

MUS • Saturday, 30 Oct 2021 - 12:17 WIB

Surabaya - Dalam upaya meningkatkan jumlah investor lokal serta menumbuhkan kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan dan mendukung kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah  launching program Kampung Investasi Berkelanjutan (Kampung Intan) sebagai bentuk dukungan untuk program pengembangan Pasar Modal dan pemberdayaan perempuan (ibu rumah tangga).  

Program Kampung Intan yang diinisiasi oleh Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel (GIS BEI FEBI UINSA) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, PT Indopremier Sekuritas (IPOT) dan Bank Sampah Induk di Surabaya, merupakan program lanjutan/pengembangan dari program Nabung Saham Modal Sampah (Assalam) yang telah di-launching pada tahun 2019. 

"Tujuan program Kampung Intan ini adalah untuk memberdayakan perempuan (ibu rumah tangga) dan juga generasi muda yang memiliki keterbatasan dana agar dapat merealisasikan keinginannya untuk berinvestasi, khususnya investasi di pasar modal, dengan cara mengkonversi dan meningkatkan nilai ekonomis sampah rumah tangga menjadi saham," jelas Direktur Pengembangan PT BEI Hasan Fawzi.

Selain itu, dengan adanya program Kampung Intan ini para nasabah dapat aktif melakukan transaksi, sehingga dapat meningkatkan nilai dan volume transaksi dan tentunya secara umum dapat meningkatkan jumlah investor di pasar modal.

Cakupan program Kampung Intan di Kelurahan Jambangan, desa  Keboan Sikep di Gedangan-Sidoarjo, merupakan sesuatu yang menginsiprasi kita semua, bahwa sesuatu program dapat dijalankan dengan baik melalui konsep yang matang, monitoring dan pendampingan dari inisiator program tersebut, sehingga akhirnya program ini pun diminati oleh desa di Banyuwangi, yaitu desa Cluring dan desa Blimbingsari. 

Hal yang sangat menarik di sini adalah dampak dari program Kampung Intan untuk meningkatkan nilai ekonomis sampah-sampah yang ada.  

Sampah tidak hanya menjadi kerajinan tangan tetapi ternyata bisa juga mewujudkan mimpi untuk berinvestasi dengan membeli saham-saham yang tercatat di BEI. Selain itu, dampak positif lainnya dari program ini adalah terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih (go green).

Kampung Intan yakni kampung yang bebas dari kemiskinan, peduli kesehatan dan lingkungan melalui pemberdayaan (keterlibatan) perempuan dan generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal. 

Mewujudkan Kampung Intan dengan model collaborative governance sebagai program nasional untuk meningkatkan jumlah investor, termasuk investor perempuan khususnya ibu rumah tangga yang memiliki potensi besar namun prosentasenya masih sangat kecil di pasar modal Indonesia. 

"Selain itu dengan program ini, masyarakat akar rumput juga berkesempatan menikmati keuntungan investasi di pasar modal yang saat ini masih belum tersentuh oleh pasar modal Indonesia," pungkasnya. (Her)