Lansia Sehat Indonesia

MUS • Tuesday, 26 Oct 2021 - 17:59 WIB

Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI

Program Studi Biomedis Sekolah Pasca Sarjana Universitas YARSI pada 26 Oktober 2021 ini menyelenggarakan kuliah umum tentang Lansia Sehat Indonesia. Dalam sambutan pembukaan saya sampaikan tiga hal penting tentang Lansia.

Pertama, 5,9% penduduk Indonesia berusia 65 tahun ke atas, yaitu 16 juta orang (termasuk saya). Kedua, data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2020 ada 1 milyar penduduk dunia yang berumur 60 tahun ke atas, dan angka ini akan menjadi 1,4 milyar orang pada tahun 2030. Bahkan jumlahnya akan berganda menjadi 2,1 milyar pada 2050 kelak.

Artinya, jumlah lansia di Indonesia dan dunia memang terus meningkat, sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup dari waktu ke waktu.

Hal ketiga, Sidang Umum PBB sudah mendeklarasikan bahwa tahun 2021 sampai 2030 adalah “Decade of Healthy Aging”. Hal ini menarik karena Dekade Lansia Sehat ini dideklarasikan oleh PBB, dan bukan hanya oleh WHO. Ini menunjukkan bahwa lansia ini memang bukan aspek kesehatan semata-mata, tetapi multi faktor, dan perlu dikendalikan oleh multi sektor dan muti disiplin ilmu.

Pembicara tamu adalah Prof Andrea Maier, Co-Director, Center for Health Longevity, National University of Singapore. Prof Maier menyatakan bahwa elderly atau lansia bukanlah “problem”, tetapi lebih ke “opportunity”. Prof Maier juga memperkenalkan istilah “geroscience 2.0”. Kita tahu gerontologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek penuaan.

Kenapa disebut 2.0 adalah karena ilmu ini tidak hanya tentang temuan riset tetapi juga penerapannya dalam klinik sehari-hari dan juga dampak pentingnya pada kesehatan masyarakat. Prof Maier menyampaikan empat aspek penting Geroscience 2.0, yaitu “disease cluster”, “clinical biomarker”, “biological biomarker” dan “geroscience intervention”.

Juga disampaikan beberapa petunjuk praktis seperti untuk terus beraktifitas, setiap langkah yang dilakukan tentu bermanfaat walaupun mungkin tidak sampai 10 ribu langkah yang banyak dianjurkan, contoh lain termasuk juga mengangkat satu kaki waktu sikat gigi dll.

Direktur Bina Ketahanan Lansia dan Rentan BKKBN, Erisman lalu menyampaikan tentang kebijakan pemerintah untuk lansia kita, termasuk sudah tersedianya aplikasi Go Lantang (lanjut usia Tangguh). Kemudian Prof Jurnalis Udin menyampaikan analisa rinci tentang situasi Lansia di berbagai kota di Indonesia, dari berbagai aspeknya.