HUT Ke-36 UMB, Momentum Adaptasi Cepat Menuju Kampus Kelas Dunia 2024

ANP • Friday, 22 Oct 2021 - 18:26 WIB

JAKARTA - Hari ini, Universitas Mercu Buana (UMB) genap berusia 36 Tahun. Sebuah perjalanan panjang untuk mewujudkan amanat dari almarhum Haji Probosutedjo, pendiri Yayasan Menara Bhakti sekaligus juga pendiri Universitas Mercu Buana, untuk melahirkan generasi Indonesia yang cerdas, berbudi luhur dan berjiwa mandiri, melalui dunia pendidikan. Generasi Indonesia masa depan seperti dicita-citakan oleh almarhum Haji Probosutedjo merupakan jawaban atas kebutuhan sumber daya manusia Indonesia di masa kini dan masa mendatang yang kecenderungannya semakin kompetitif.

Rektor UMB, Prof. Ngadino Surip, MS mengatakan, momentum HUT ke-36 UMB, menjadikan semua pihak harus beradaptasi dengan cepat dengan perkembangan zaman yang kian pesat, termasuk dalam proses pembelajaran. Menurutnya, proses ini tidak hanya dilakukan di internal melalui sentuhan teknologi, namun juga eksternal, sesuai dengan program kampus Merdeka dari pemerintah.

"Hari ini Universitas Mercu Buana telah menginjak usia ke-36 tahun. Ini momentum untuk beradaptasi dengan cepat dengan perkembangan zaman. Kampus harus mampu beradaptasi dengan cepat termasuk dalam proses pembelajaran.UMB masuk dalam pemantapan tahap ke-3 penguatan infrastruktur menuju kampus unggulan dan world class university 2024," tegas Rektor UMB, Prof. Ngadino Surip, MS, disela-sela peringata HUT ke-36 di Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Menurutnya, dalam rangka mencapai world class university 2024, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Ngadino mengatakan, proses untuk mencapai cita-cita itu terus berjalan, mulai dari mendapatkan akreditasi internasional, membuka kelas untuk mahasiswa asing, hingga kerjasama dengan luar negeri.

"Itu belum maksimal dilakukan. Pandemi bukan alasan untuk bisa mewujudkannya," ujarnya.

Ia menjelaskan, di tengah-tengah persaingan serta berkembang pesatnya teknologi digital yang mensyaratkan kolaborasi sebagai kunci untuk pemecahan masalah, serta kemajuan suatu organisasi, maka kebersamaan menjadi suatu kesatuan tindakan atau aktivitas untuk memenuhi cita-cita dan tujuan bersama untuk menghasilkan nilai tambah dalam dimensi akademik maupun non akademik.

"Membangun Kebersamaan untuk Kemajuan sebagai tema HUT Universitas Mercu Buana ke-36 menjadi sangat tepat dan relevan di tengah-tengah persaingan serta berkembang pesatnya teknologi digital yang mensyaratkan kolaborasi sebagai kunci untuk pemecahan masalah serta kemajuan suatu organisasi. Kebersamaan memiliki esensi tidak hanya ada secara bersama-sama dalam dimensi yang pasif, bukan hanya asal ngumpul, melainkan suatu kesatuan tindakan atau aktivitas untuk memenuhi cita-cita dan tujuan bersama untuk menghasilkan nilai tambah dalam dimensi akademik maupun non akademik. Sehingga kebersamaan harus dimaknai sebagai sebuah tindakan kolaboratif dari individu-individu yang memiliki kesadaran dan kesamaan semangat, tekad dan tujuan untuk memujudkan Visi dan Misi Universitas Mercu Buana, sekaligus juga mewujudkan cita-cita pendiri Universitas Mercu Buana, Haji Probosutedjo," katanya.

Kereta sejarah terus bergerak maju semakin cepat tanpa bisa menunggu mereka yang tidak relevan dengan zaman. Begitupun dengan Universias Mercu Buana yang tak bisa menunggu siapapun yang tidak memiliki kesamaan semangat, tekad dan tujuan yang sama. Tujuan yang menjadi cita-cita luhur pendiri Universitas Mercu Buana dalam melahirkan generasi Indonesia yang cerdas, berbudi luhur dan berjiwa mandiri.

Sementara itu, Pembina Yayasan Menara Bhakti, Rindangsari Kurniawati, MA mengatakan, Visi Universitas Mercu Buana adalah menjadi Universitas Unggul dan Terkemuka di Indonesia, untuk menghasilkan Tenaga Profesional yang memenuhi Kebutuhan Industri dan Masyarakat dalam Persaingan Global Pada tahun 2024.

"Ketahuilah, pahamilah, sadarilah bahwa dengan berjalannya waktu banyak perubahan yang terjadi di dunia kita ini. Tantangan semakin banyak dan selalu berubah. Teknologi berkembang semakin pesat. Dengan demikian kita harus siap menghadapi segala jenis tantangan dan perubahan dengan mengambil sikap yang mudah beradaptasi dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada," kilahnya.

Menurutnya, adaptasi diperlukan untuk menghasilkan Tenaga Profesional yang dapat memenuhi Kebutuhan Industri dan Masyarakat dalam Persaingan Global.

"Tidak mungkin lagi bagi kita menghasilkan Tenaga Profesional yang dapat memenuhi Kebutuhan Industri dan Masyarakat dalam Persaingan Global yang terjadi sekarang dan di masa yang akan datang, bila kita tidak mau beradaptasi. Adaptasi ini memerlukan partisipasi setiap orang dalam badan Universitas dan Yayasan. Bila ada satu orangpun yang enggan berpartisipasi karena alasan apapun, saya dapat pastikan dia akan tertinggal dan bahkan bisa menjadi penghambat bagi yang lain," ujarnya.

Pada HUT Ke-36 tersebut, Universitas Mercu Buana juga memberikan apresiasi kepada Dosen dan Tendik yang telah mengbadikan dirinya selama 20 tahun tanpa cacat, dalam bentuk Penghargaan Karya Bhakti Dosen dan Tendik, yang telah menjadi keluarga besar Universitas Mercu Buana selama 20 tahun. (ANP)