Jakarta - Pemerintah terus mendorong penggunaan energi baru terbarukan salah satunya dengan pemanfaatan minyak kelapa sawit dengan menghasilkan campuran bahan bakar bioavtur 2,4% atau biasa disebut bahan bakar nabati. Pemanfaatan bahan bakar bioavtur J2.4 ini sukses ditandakan dengan keberhasilan uji terbang menggunakan pesawat CN-235 FTN dengan rute terbang Jakarta-Bandung dengan ketinggian 10.000 dan 16.000 kaki.

Ketua tim peneliti uji coba terbang bioavtur ITB Iman K. Reksowardojo mengatakan bahwa bahan bakar nabati tersebut lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi global warming. "Jadi CO2 yang dikeluarkan akan dimakan lagi oleh tanaman sawit tersebut," ujar Iman kepada Radio MNC Trijaya dalam program Trijaya Hot Topic Pagi, Jumat (08/10/2021).

Iman juga menyebutkan negara-negara lain juga sudah mulai memanfaatkan energi baru tersebut untuk penerbangan dengan menggunakan bahan mentah dari negara itu sendiri. Secara teknis, penggunaan energi baru tersebut telah bisa digunakan secara masal dan telah dilakukan ujicoba di Indonesia.

"Kalau secara teknis kita sudah buktikan, tapi kan ceritanya masih panjang ini bukan cuma teknis saja ada juga faktor ekonomi, sosial dan politik jadi harus dipikirkan dengan sangat bijaksana," tambah Iman (EVIN)