Sandiaga: Santri Digitalpreneur Guna Penciptaan Lapangan Kerja

MUS • Wednesday, 6 Oct 2021 - 14:22 WIB

Temanggung - Pesantren merupakan lembaga pendidikan pencetak kader Islam. Tak hanya spiritual, santri juga dibekali ilmu kemandirian. Dengan bekal ini Menparekraf RI, Sandiaga Uno menilai santri digitalpreneur memiliki potensi menjadi kekuatan ekonomi kreatif.

"Mari kita saling menjaga kehidupan sesama, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan materil tetapi bisa menciptakan para hafidz quran. Potensi menjadi sebuah kekuatan ekonomi kreatif, santri digitalpreneur dapat menjadi wirausaha muslim yang bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," ungkap Sandiaga saat kegiatan hybrid yang diselenggarakan OK OCE Kemanusiaan di Rumah Tahfidz Zabisa, Temanggung, Jawa Tengah, 6 Oktober 2021. 

Sandiaga optimis, potensi besar para santri dapat mengubah bangsa. Santri digitalpreneur didorong untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas sebagai wirausaha muslim. 

Apalagi intelektualitas santri penghafal Al Quran tidak perlu diragukan. Menurut penelitian di Amerika Serikat baru-baru ini, seseorang yang terbiasa menghafal kecerdasannya bisa meningkat 3 kali lipat. 

Direktur Rumah Hafidz Zabisa Putra, Tri Hermawanto juga mengatakan dalam sambutannya bahwa beras merupakan kebutuhan utama manusia yang akan melahirkan para penghafal Al Quran.  

Sinergi 5 ponpes mampu memotivasi hafal Al Quran dan mandiri, mensejahterakan lingkungan. 

"Saya yakin ada program-program yang bisa kita jalankan untuk mendukung kebangkitan ekonomi," katanya. 

Hal ini juga disepakati oleh Lim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE. Menurut Lim, para santri nantinya bisa menjadi potensi kekuatan ekonomi kreatif dalam menciptakan lapangan kerja.  

Sementara itu, penyebaran Covid-19 di Indonesia masih menjadi persoalan besar. Petani bukan tidak mengalami masalah di tengah pandemi ini. Petani padi saat ini dihadapkan pada masalah turunnya harga jual. Organisasi sosial, OK OCE Kemanusiaan, menjawab hal ini dengan memberikan program beras kemanusiaan.

Salman Khabibi, Ketua OK OCE Kemanusiaan, menjelaskan program beras kemanusiaan ini untuk membantu para petani di 3 desa di Kecamatan Bayan, Purworejo, yakni desa Krandegan, Tangkisan dan Tanjung Rejo. 

"Beras di sana harganya turun. Maka kami membeli beras petani di tiga desa itu dengan harga kompetitif sebanyak tiga ton. Kami branding, disalurkan ke tiga pondok pesantren tahfiz Quran di Kebumen, Purworejo dan Temanggung dan Sleman Yogjakarta. Harapannya dengan program ini semoga petani menjadi lebih sejahtera dan bermanfaat, pahala bagi donatur dan keberkahan untuk kita semua," kata Salman. 

Penyerahan simbolis beras kemanusiaan dari OK OCE Kemanusiaan kepada Rumah Tahfidz Zabisa, Temanggung, Jawa Tengah juga dihadiri Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Ketua OK OCE Forever, Esti Ginting, Komisaris Al Qosbah, Shabani Shodaq, dan Tri Hermawanto, Direktur Ponpes Zabisa.