BTN Siap jadi the Best Mortgage Bank in Southeast Asia Tahun 2025

MUS • Thursday, 9 Sep 2021 - 14:13 WIB

Jakarta - Kinerja gemilang yang ditorehkan Bank BTN menjadi pondasi kuat bagi perseroan untuk mewujudkan visi menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia tahun 2025. Berbagai strategi dan aksi korporasi telah ditetapkan Bank BTN dalam mencapai target tersebut, salah satunya adalah memperkuat ekosistem perumahan.

Mimpi menjadi bank terbaik dalam sektor perumahan di Asia Tenggara bukanlah hal yang sulit diwujudkan bagi Bank BTN. Langkah awal yang membuat percaya diri manajemen adalah saat ini Bank BTN merupakan bank fokus perumahan dengan market share KPR terbesar di Indonesia. Hal ini membuat perseroan diakui sebagai kontributor utama dalam menyukseskan program Sejuta Rumah yang digulirkan pemerintah pada tahun 2015 lalu.

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, sejak Bank BTN ditetapkan sebagai pelopor penyalur KPR pada tahun 1976, perseroan telah menyalurkan pembiayaan hampir 5 juta unit rumah. Jumlah tersebut terdiri dari KPR Subsidi sekitar 3,6 juta unit dan KPR Non Subsidi sekitar 1,1 juta unit. “Dominasi Bank BTN dalam penyaluran KPR merupakan modal kuat bagi perseroan untuk mewujudkan visi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia tahun 2025. Kami optimistis bisa mencapai visi tersebut,” tegas Nixon.

Optimisme itu diperkuat dengan peran perseroan dalam menyukseskan program sejuta rumah. Hingga saat ini Bank BTN berkontribusi lebih dari 60% dalam pencapaian pembangunan sejuta rumah di berbagai daerah. 

Capaian positif realiasi pembiayaan program sejuta rumah, sejalan dengan penguasaan pangsa pasar KPR di Indonesia. Per 31 Maret 2021, KPR Bank BTN menguasai 41% market share KPR secara nasional. Sementara, untuk KPR Subsidi dominasi Bank BTN sudah tidak terbendung dengan menguasai market share sebesar 87%.

Menurut Nixon, besarnya kontribusi Bank BTN dalam penyaluran KPR, tidak terlepas dari peran strategis perseroan dalam memperkuat ekosistem perumahan. Dalam ekosistem perumahan Bank BTN memiliki peran sebagai enabler yang memberikan pembiayaan sisi suplai melalui kredit konstruksi kepada developer maupun dari sisi demand dengan memberikan KPR kepada masyarakat.

Selain pengembang dan masyarakat, ekosistem perumahan yang tak kalah penting adalah notaris untuk legalitas, Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk perijinan tanah dan Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) untuk jasa appraisal. Sedangkan mitra lain yang saat ini menjadi sumber dana pembiayaan perumahaan antara lain yakni Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, BP Tapera, SMF, BPJS Ketenagakerjaan dan Tabungan Wajib Perumahan TNI Angkatan Darat (TWP AD). 

“Ekosistem perumahan ini harus diperkuat dengan sinergi yang erat dan hubungan yang saling menguntungkan,” tegas Nixon.

Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, untuk menghadapi tantangan dan implementasi rencana bisnis ke depan, Bank BTN telah menetapkan corporate plan yang berfokus pada lima target utama. Pertama, menggandakan low cost funding melalui transformasi kapabilitas jaringan atau channel. Kedua, mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari 6 juta masyarakat Indonesia. Ketiga, membangun one stop shop financial solution untuk 3 juta konsumen dan bisnis terkait perumahan. Keempat menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent. Dan kelima, membangun portofolio berkualitas tinggi dan mempertahankan tingkat NPL yang rendah.

Nixon menegaskan, untuk mengimplementasikan berbagai strategi tersebut perlu diciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, inovatif dan berakhlak. Saat ini budaya kerja perusahaan mengacu pada core value yang ditetapkan Menteri BUMN Erick Thohir yakni setiap karyawan BUMN harus Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK).

Dengan value tersebut, Nixon berharap setiap karyawan mampu berkontribusi terhadap peningkatan kinerja. “Setahun core value AKHLAK diimplementasikan di BTN, hasilnya sangat terasa terhadap pencapaian kinerja,” jelas Nixon.

Dengan mengimplementasikan transformasi AKHLAK, Nixon mengaku meski ditengah pandemi Covid-19, Bank BTN mampu membukukan kenaikan laba bersih, kredit, DPK, aset, dan rasio LDR serta NPL yang terjaga. Hingga semester I/2021, Bank BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp920 miliar naik 19,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp768 miliar.

Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan. Pada akhir Juni 2021, Bank BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59% yoy menjadi Rp380,5 triliun dari Rp314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8% yoy dari Rp226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp298,3 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Rasio non-performing loan (NPL) gross juga berhasil diturunkan pada semester I/2021 ke level 4,10% dari 4,7% di semester I/2020. Sementara loan to deposit ratio (LDR) berhasil ditekan menjadi 89,1% pada akhir Juni 2021 dari 111,3% di periode yang sama tahun lalu. Dengan capaian yang positif tersebut, aset Bank BTN berhasil tumbuh 21% yoy menjadi sebesar Rp380,5 triliun di semester I/2021 dari sebelumnya Rp314,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.