Anggota FPKS Pertanyakan Aspek Keadilan dan Pemerataan DAK Fisik Pariwisata

MUS • Friday, 3 Sep 2021 - 11:32 WIB

Jakarta - Politikus Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Sulawesi Tengah, Sakinah Aljufri, mempertanyakan komitmen Pemerintah dalam memajukan ekonomi daerah.

Hal tersebut diungkapkan Sakinah dalam rapat dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rabu, (01/09/2021).

“Hari ini saya dan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah setelah mendengar pemaparan dari pak menteri tadi sekali lagi harus mengelus dada. Karena saat ini dan sampai tahun 2022 nanti masyarakat Sulawesi Tengah tidak mendapatkan alokasi DAK Pariwisata,” ungkapnya.

Kalua kita melihat pemaparan yang disampaikan pak Menteri terkait dengan lokasi DAK bidang pariwisata tahun 2022 terdapat 93 Kabupaten/Kota yang terletak di 20 Provinsi. Tentunya kami sangat merasa prihatin.

“Sulawesi Tengah terdapat 12 Kabupaten dan 1 Kota dengan destinasi pariwisata yang tidak kalah indahnya dengan provinsi-provinsi lain. Kami merasa heran apa yang menjadi kendala, sehingga pemerintah tidak melirik Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Anggota Komisi X DPR RI ini juga mempertanyakan komitmen Pemerintah dalam melaksanakan asas keadilan dan pemerataan.

“Aspek keadilan dan pemerataan ini sangat penting agar tidak terjadi ketimpangan dan kecemburuan antardaerah,“ tutur Anggota DPR RI yang selaku konsisten dengan aspirasi Dapilnya,” ujarnya.

Distribusi dan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) harus dirasakan setiap daerah tanpa menganak tirikan daerah lain. Justru daerah-daeah yang berada di daerah 3T harus mendapatkan perhatian lebih serius.

Dalam rapat dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini pun Sakinah berharap agar masyarakat yang akan mengakses bantuan BIP bagi pelaku ekonomi kreatif lebih dipermudah.

“Jagan terlalu dipersulit, kami ini di Sulawesi Tengah sudah sering mendapatkan cobaan berulang-ulang. Pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan BIP harus memenuhi persyaratan yang banyak dan susah. Kami berharap pemerintah tidak hanya memperhatikan pengusaha yang besar saja tapi juga harus memperhatikan pengusaha kecil. Karena dari yang kecil ini Indonesaia akan mendapatkan keberkahan,” pungkasnya.