Amerika Resmi Tinggalkan Afghanistan, Taliban Umumkan Kemerdekaan

MUS • Tuesday, 31 Aug 2021 - 08:54 WIB

Kabul - Tiga pesawat angkut militer terakhir Amerika Serikat (AS) telah meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, tepat sebelum batas waktu 31 Agustus. Hengkangnya penerbangan terakhir Amerika ini resmi mengakhiri perang di Afghanistan yang sudah hampir 20 tahun.

Komando Pusat (CENTCOM) AS mengonfirmasi bahwa Washington secara resmi telah mengakhiri penarikan Amerika dari Afghanistan.

Komandan CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan pesawat angkut C-17 Globemaster terakhir lepas landas dari Kabul pada Senin pukul 15.29 waktu Pantai Timur AS. "Ini penyelesaian penarikan kami dari Afghanistan," katanya.

Dengan keberangkatan penerbangan militer terakhir AS, Jenderal McKenzie mengatakan setiap anggota militer AS kini telah meninggalkan Afghanistan.

Namun, dia mengakui bahwa AS tidak berhasil mengevakuasi semua orang yang diinginkannya.

Sementara itu Taliban langsung mengumumkan kemerdekaan penuh Afghanistan. "Malam ini pukul 12.00 waktu Afghanistan, pasukan Amerika yang tersisa meninggalkan bandara Kabul dan negara kami memperoleh kemerdekaan penuh," kata kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Para jurnalis yang bertugas di Afghanistan juga ramai-ramai melaporkan berakhirnya perang panjang Amerika di negara itu.

"Perang berlangsung 19 tahun, 10 bulan dan 25 hari,"kata koresponden Russia Today, Murad Gazdiev, yang melaporkan dari Kabul, Selasa (31/8/2021).

"Perang sudah berakhir. Pasukan terakhir Amerika baru saja meninggalkan bandara Kabul. Taliban menang."

Editor Newsweek, Naveed Jamali, mengutip seorang pejabat AS yang tak disebutkan namanya, juga melaporkan tentang penerbangan terakhir AS yang berangkat dari Kabul. "Pesawat terakhir adalah roda ke atas. Perang telah berakhir,” katanya.

Beberapa menit sebelumnya, seorang reporter CNN melaporkan tiga pesawat angkut C-17 terakhir telah lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai dan diyakini menjadi akhir dari kehadiran AS di Afghanistan.

Jurnalis Afghanistan, Masoom Ghaznavi, mem-posting apa yang dia sebut "gambar terakhir pendudukan negara kita", yang menunjukkan pasukan AS bersiap untuk meninggalkan bandara.

"Semua pasukan pendudukan asing menarik diri dari negara ini beberapa saat yang lalu," imbuh laporan Voice of America mengutip seorang pejabat Taliban.

Apa yang semula dibayangkan sebagai keberangkatan tertib pasukan terakhir dan diplomat AS telah berubah menjadi perebutan kekuasaan yang dramatis pada 15 Agustus, ketika pemerintah Afghanistan yang didukung AS menyerah dan Taliban dengan cepat mengambil alih negara itu, termasuk ibu kota nasional, Kabul.

Kerumunan orang Afghanistan menyerbu lapangan terbang, beberapa di antaranya berhasil masuk ke pesawat angkut yang membawa pasukan AS, yang lain berpegangan pada roda dan sayap saat pesawat pergi yang berakhir dengan kematian.

Lebih dari 130.000 orang diterbangkan oleh AS dan sekutunya selama dua minggu berikutnya, sebagian besar dari mereka adalah warga Afghanistan yang mencari perlindungan di Barat.