PT Pertani Garap Potensi Bisnis Limbah Sekam Modern Senilai Setengah Triliun

MUS • Thursday, 26 Aug 2021 - 20:37 WIB

Jakarta - PT Pertani (Persero) secara resmi kembali berkolaborasi melalui penandatanganan perjanjian pra lisensi dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian untuk melakukan pengembangan produksi biosilika cair nanoteknologi dari limbah sekam yang nantinya akan dikomersialisasikan.

Penandatangnan perjanjian pra lisensi tersebut dilakukan pada Kamis, 26 Agustus 2021, di Gedung Graha Gabah PT Pertani (Persero), Jakarta Selatan.

Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono mengatakan, saat dikomersialisasikan nantinya produk biosilika tersebut merupakan produk yang memiliki spesifikasi nanoteknologi yang dapat menaikan produktifitas tanaman hingga 3 ton/hektare.

Untuk memastikan tingkat ketersediaan bahan baku, Maryono memastikan bahwa pupuk biosilika cair ini akan memakai limbah dari pabrik beras / RMU (Rice Milling Unit) yang dimiliki oleh PT Petani (Persero). 

“Pada tahun 2021 dari 13 RMU yang dioperasikan PT. Pertani akan menghasilkan limbah sekam padi sebesar 26.429 ton per tahun. Potensi limbah sekam sebanyak itu bila diproses menjadi pupuk biosilika akan mendapatkan pupuk sebesar 10.juta liter per tahun dengan potensi pendapatan sebesar Rp. 504 Milyar pertahun” ujar Maryono dalam keterangan tertulisnya. 

Selain itu, ia juga telah menyiapkan sejumlah strategi terkait rencana distribusi dan pemasaran. “Dalam pendistribusiannya kami memiliki jejaring yg kuat, karena kantor cabang dan unit pemasaran serta gudang kami tersebar hampir di seluruh provinsi dan sejumlah kota besar di tanah air ditambah kami merupakan anggota BUMN Klaster Pangan yang akan bersinergi nantinya. Dan untuk pemasaran produk ini juga akan disiapkan untuk para petani penangkar padi yang selama ini sudah lama bekerjasama dengan PT Pertani (Persero) yang berjumlah total kurang lebih ada 7.800 orang petani,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Balai Litbang Pertanian Fadjry Djufry mengatakan bahwa jajarannya sudah melakukan demplot di lahan 2.000 hektare, data menunjukan tanaman yang diberi perlakuan biosilika memiliki perbedaan produktifitas yang signifikan dengan peningkatan hasil sampai 3 Ton/Hektare serta bermanfaat untuk memacu ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.  

"Kami berterima kasih kepada PT Pertani atas terlaksanannya perjajian pra lisensi ini karena bagi kami ini merupakan terobosan inovasi produk dan bisnis yang bagus dari sebuah BUMN khususnya bidang pertanian, terlebih Menteri BUMN Erick Thohir sering menggaungkan hal tersebut” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (26/08/2021).

Lebih lanjut ia mengungkapkan pihaknya bersama jajaran akan terus bersinergi dengan PT Pertani untuk mengembangkan terus produk-produk yang Balai Besar Pasca Panen Kementerian Pertanian RI miliki serta termasuk untuk bersama-sama mencari peluang untuk dipasrkan diluar negeri yang saat ini memiliki potensi yang sangat besar.