Vaksin Dosis Ketiga, Pakar: Jangan Ambil Jatah Rakyat

MUS • Thursday, 26 Aug 2021 - 18:01 WIB

Jakarta- Proses vaksinasi di Indonesia telah berjalan beberapa bulan semenjak awal vaksin tiba di Indonesia. Sejauh ini sekitar 92 juta warga Indoneisa telah mendapatkan vaksin pertama ataupun kedua. Pakar imunisasi dr. Elizabeth Jane Soepardi menilai proses vaksinasi di Indonesia sejauh ini berjalan cukup baik.

“Jadi sejak bulan Januari kalau di awal-awal mungkin banyak sekali keluhan tetapi sekarang lebih dari 6 bulan semua masalah di lapangan sudah mulai ketemu solusinya seperti apa jadi semakin lancar,” kata Jane kepada Radio Trijaya, Kamis (26/8/2021).

Khusus nakes, proses vaksinasi di Indonesia telah memasuki tahap vaksinasi ke 3 atau vaksin booster. Hal ini membuat banyaknya warga mendapatkan booster tersebut. Tetapi dengan terbatasnya dosis ketiga tersebut, pemberian akan dilakukan dengan sangat selektif. 

Jane mengatakan, masyarakat baru bisa mendapatkan booster ketika semua warga Indonesia telah mendapatkan vaksin pertama dan kedua. “Jadi tidak mungkin kita menyuntuntikkan vaksin ketiga sementara 150 juta orang masih belum mendapatkan dosis pertama pun," jelasnya. 

Menurutnya, dosis ketiga harus diberikan terlebih dahulu kepada orang–orang yang dekat dengan penderita Covid-19 yaitu tenaga kesehatan. Sementara di sisi lain, ada pejabat yang telah mendapatkan dosis ketiga, sehingga menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.

"Pejabat tentu bukan orang miskin, jangan ambil jatah orang lain, pergi saja ke luar negeri untuk vaksinasi. Yang saya dengar di luar negeri pun tak berbayar, kan mereka punya uang toh," tegas Jane.

Sementara itu, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi memberikan update lain mengenai proses vaksinasi di Indonesia yaitu datangnya 50 juta dosis vaksin Pfizer ke tanah air, dan 1.5 juta dosis vaksin telah didistribusikan. “Vaksin Pfizer yang telah didistribusikan akan diberikan kepada masyarakat usia 12 tahun ke atas sehingga remaja sudah bisa mendapatkan vaksin ini,” kata Siti. 

Vaksin Pfizer juga bisa diprioritaskan kepada ibu hamil dan kepada masyarakat dengan komorbid.