PAN Gabung Koalisi Jokowi, Pengamat Politik: Menteri Kalangan Profesional Siap-siap Terlempar

MUS • Thursday, 26 Aug 2021 - 17:55 WIB

Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) resmi masuk menjadi koalisi pendukung Jokowi, setelah pertemuan para pimpinan partai politik, Rabu (25/8/2021). Pengamat politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio (Hensat) menyebut, desas-desus masuknya PAN, memang sudah terdengar sejak lama. 

“Yang kita pelajari saat ini, partai politik juga ada kekuasaan yang harus kita telaah kelanjutannya,” jelas Hensat kepada Radio Trijaya, Kamis (26/8/2021).

Selain membahas tentang Covid-19, dia berpendapat, komunikasi politik dalam pemerintah mudah ditebak. “Saya rasa masyarakat Indonesia sudah pintar terhadap hal seperti ini,” katanya.

Tes ombak mengenai perpanjangan masa jabatan presiden dan MPR dinilai oleh Hensat lebih penting dibandingkan kehadiran sahabat baru dalam koalisi Jokowi. “Menurut saya kalau diperpanjang gitu sesuatu yang paling pas untuk dikasih tahu di dalam gedung dibanding pertemuan politik,” ungkap Hensat.

PAN dinilai memegang kunci untuk koalisi Demokrat. Jadi PAN masuk ke dalam koalisi pemerintah, untuk memperkuat lobi PKS dan Demokrat, agar mereka akan dengan mudah melobi parpol yang lain. Kedua, kalau sudah dalam koalisi lebih mudah untuk diajak bicara daripada belum masuk dalam koalisi.

Sementara terkait kabinet, Hensat memiliki pandangan soal reshuffle. “Yang akan menjadi imbas dari reshuffle nanti ialah para menteri yang berasal dari profesional,” ujarnya.

Hensat menilai ada pesan politik yang diberikan pada pertemuan kemarin antara lain, Jokowi memberi tahu koalisi pemerintah lebih solid sehingga masyarakat yakin akan kebijakan yang akan dibuat. “Peristiwa politik tidak mungkin berdiri sendiri, pertemuan kemarin harus kita cermati lebih jauh,” tutup Hensat. (GRA)