Tahun Baru Islam, Unkris Gelar Tasyakuran

ANP • Tuesday, 10 Aug 2021 - 23:01 WIB

JAKARTA - Senin, 10 Agustus 2021 disaat Pandemi Covid-19, bertepatan dengan tanggal 1 Muharram yang merupakan tahun baru Islam, ada pemandangan berbeda di kampus Universitas Krisnadwipayana (Unkris). Di saat pemerintah menetapkan 1 Muharram tahun ini tidak libur dan digeser keesokan harinya, jajaran pimpinan rektorat Unkris, mulai dari rektor, para wakil rektor, ketua lembaga dan kepala bagian sampai dengan perwakilan keamanan berkumpul bersama untuk melakukan tasyakuran, memaknai hari tahun baru Islam untuk menjadi Insan yang lebih syukur dan iklas. Acara ini digelar di ruang rektorat, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Rektor Unkris, Ayub Muktiono menyatakan, bahwa acara ini sengaja dilakukan, untuk memupuk bersama semangat di era pandemi yang tidak kunjung berhenti. Menurutnya,  kondisi tersebut merupakan kehendak-Nya. Untuk itu, tetap harus bersyukur dan memaknainya dengan tetap berpositif thingking.

"Kita hanya harus terus memanfaatkan waktu dengan baik, iklas menerima semua situasi yang terjadi dengan cara terus berkarya, meskipun langkah-langkah yang kita lakukan kecil, namun jika itu terus menerus, maka itu akan menjadi Langkah konsisten yang kemudian menjadi Langkah besar. Pada 1 Muharram 1443 H ini mungkin kali pertama UNKRIS mengundang seseorang untuk dapat berbagi ilmu dan juga mencerahkan kita semua dari sisi religi dan spiritual, untuk dapat lebih memaknai  hikmah peringatan tahun baru hijriyah di kampus Unkris, dan saya minta kepada Abdullah Fathoni untuk dapat berbagi kepada bapak dan ibu semua di ruang rektorat ini," tegas Rektor Unkris, Ayub Muktiono. 

Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi Unkris Abdullah Fathoni, dalam peringatan hari besar  Islam yaitu tahun baru hijriyah ada 3 hikmah yang terkandung di dalamnya, yaitu hijrah, bersyukur dan introspeksi diri.

Menurutnya, hijrah dapat dimaknai dengan perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain. Akan tetapi secara mendalam lagi dapat dimaknai bahwa hijrah adalah perpindahan dari tempat gelap ke tempat yang terang, yang dalam istilah R.A. Kartini habis gelap terbitlah terang, dalam bahasa Al Quran Minad Dlulumati ilan Nur.

"Oleh marilah kita semua yang hadir pada majelis ilmu ini untuk memperbaiki diri dan instropeksi diri untuk kehidupan yang lebih baik, yaitu kehidupan keluarga dan kehidupan di kantor Unkris," katanya.

Kedua, ujar Fathoni, arti penting peringatan hari besar islam yaitu satu Muharram adalah membentuk sikap mental untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Bersyukur kepada kedua orang tua dan bersyukur pada Unkris yang telah memberikan lapangan pekerjaan. Untuk itu segenap Dosen dan karyawan Unkris harus meningkatkan kinerja dan motivasi kerja yang baik. Serta tidak melakukan korupsi, baik korupsi uang atau korupsi waktu. 

"Sebagai bentuk rasa syukur kita pd Unkris. Marilah kita bersama-sama membangun Branding nama baik Unkris, sehingga masyarakat turut serta berpartisipasi untuk mengembangkan dan membesarkan nama baik Unkris. Rasa syukur kita pada Unkris harus kita implementasikan pd langkah nyata yaitu etos kerja yg baik untuk Unkris," ujarnya.

Ketiga, katanya, makna hijrah dalam bentuk introspeksi diri, yaitu dimulai dari intropeksi kewajiban dan tanggung jawab kita, yaitu kewajiban yang dimulai dengan kewajiban sholat 5 waktu dan lainnya. Serta  tanggung jawab kita pada profesi dosen atau karyawan Unkris, serta tanggung jawab kita pada keluarga.

"Introspeksi adalah sarana kita untuk memperbaiki diri menuju yg lebih baik dg satu tujuan yaitu mencari bekalnya mati. Marilah kita bersama-sama secara rutin melakukan intropeksi diri, mulai bangun tidur sampai berakhirnya kegiatan harian. Dan marilah kita menjaga nama baik UNKRIS di tengah masyarakat dg melakukan perbuatan yang baik dan menjahui perbuatan tercela di tengah masyarakat," tutup Fathoni. (ANP)