Peduli Anak, Jatim Raih Penghargaan Provila

MUS • Thursday, 29 Jul 2021 - 12:41 WIB

Surabaya - Di tengah pandemi COVID-19 ada harapan yang muncul setelah semua daerah di Jatim menerima penghargaan Kota Layak Anak (KLA). Tiga daerah yang sebelumnya tak mendapatkan KLA yakni Bangkalan, Sampang dan Ponorogo akhirnya bisa mendapatkan penghargaan itu, Kamis (29/7/2021).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Dr Andriyanto menuturkan, total 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun ini seluruhnya mendapat penghargaan KLA. ”Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri dapat penghargaan sebagai Provinsi Layak Anak (Provila). Ini sebuah prestasi yang membanggakan, karena Jawa Timur merupakan Provinsi yang besar dan mempunyai jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia,” kata Andri, panggilan akrabnya.

Ia melanjutkan, penghargaan Provila ini merupakan Kado Istimewa terutama bagi Anak-Anak Jawa Timur di tengah Pandemi COVID-19. Anak-Anak Jawa Timur tengah menghadapi berbagai persoalan seperti masalah pengasuhan bagi anak yang orangtuanya positif COVID-19 atau pun yang meninggal dunia, kurangnya kesempatan bermain dan belajar serta meningkatnya kasus kekerasan selama pandemi sebagai akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah. 

“DP3AK dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur akan bersama-sama mendata Anak-Anak yang ditinggal meninggal orang tuanya karena COVID-19, sehingga nantinya akan mudah diberikan intervensi dan bantuan spesifik Anak,” ucapnya. 

Andri juga menegaskan, anak-anak harus teris dilindungi, termasuk ketika masa pandemi. Salah satunya dengan percepatan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini vaksinasi Anak diberikan pada usia 12 – 17 tahun. Di Jawa Timur, jumlah anak usia tersebut sebanyak 3.093.465 jiwa. 

“Pemberian vaksin COVID-19 untuk anak-anak tidak hanya melindungi anak dari infeksi virus Corona, melainkan juga penting untuk mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Dengan begitu, rantai penularan virus Corona bisa diputus, dan pada gilirannya herd immunity di Jawa Timur segera tercipta,” ungkapnya.