Ganjar Borong Buah di Pasar Tawangmangu, Oleh-oleh Untuk Nakes

MUS • Wednesday, 28 Jul 2021 - 11:50 WIB

Boyolali - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membawa oleh-oleh untuk para tenaga kesehatan di asrama haji donohudan, Boyolali. Oleh-oleh tersebut berupa buah-buahan segar yang dibelinya di Pasar Tawangmangu.

Selasa (27/7) ini, Ganjar roadshow untuk mengecek kesiapan penanganan COVID-19 Di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Sebelum bertolak ke Boyolali, Ganjar sempat mampir ke Pasar Tawangmangu untuk membeli buah.

Kedatangan Ganjar pun mengagetkan para pedagang buah di dalam pasar. Mulanya mereka tampak malu-malu, namun selang beberapa menit mulai menawarkan dagangannya.

“Jeruke pak monggo, niki jeruk tawangmangu,” rayu seorang pedagang ibu-ibu pada Ganjar.

“Halah opo jeruk Tawangmangu raono. Piro bu,” seloroh Ganjar.

Tak banyak basa-basi, Ganjar langsung memborong 10 kilogram jeruk dari pedagang itu. Aksi Ganjar pun kemudian mengundang para pedagang lainnya, satu persatu mulai ikut-ikutan merayu Ganjar untuk membeli buah dagangannya.

“Pak salak niki pak, salak tawangmangu,” kata pedagang lainnya.

“Pisang pak Gubernur, ini ada pisang bawen juga,” sahut pedagang.

Ganjar pun mendatangi satu persatu pedagang tersebut. Setidaknya, ada 5 macam buah yang dibeli Ganjar dengan jumlah tak sedikit. Buah yang dibeli antara lain jeruk 20 kg, pisang 5 sisir. Kemudian salak dan pir masing-masing 10 kg.

Seluruh buah itu secara khusus dibeli Ganjar untuk para nakes di asrama haji donohudan. Ganjar mengatakan, buah segar itu hanya sedikit oleh-oleh dengan harapan juga menyegarkan semangat para nakes.

“Iya biar teman-teman semangat, punya asupan gizi bagus. Apresiasinya tidak banyak, tadi dari tawangmangu beli oleh-oleh buah-buah segar biar juga bikin mereka segar,” ujar Ganjar usai meninjau RS Khusus COVID-19 asrama haji donohudan.

Di sisi lain, aksi ini juga secara tidak langsung mendukung ekonomi dari para pedagang. Sebab, ada cerita sedih dari para pedagang yang mengeluh dagangannya belum laku sejak pagi.

“Sekalian kita beli lah (dagangan) pedagangnya, ‘pak belum laku dari pagi’, ‘pak ini belum laku udah busuk’. Ceritanya bangsa yang butuh bantuan. saling menolong dengan cara produk-produk mereka mudah-mudahan dilakukan dan sekarang banyak dari warga yang melakukan model semacam itu, ini akan sangat membantu agar ekonomi tumbuh mereka juga bisa berdagang menghasilkan rejekinya,” tandas Ganjar. (Den)