JAKARTA - “Pembelajaran Jarak Jauh dapat dipastikan memberikan dampak positif maupun negatif. Ada yang hilang dalam proses pembelajaran jarak jauh, yaitu mengenai pengukuran sikap atau perilaku, tapi bisa juga dilakukaan saat mengukur tingkat pencapaian peserta didik,” ujar Akademisi UKI, Dr. Dra. Mesta Limbong, M.Psi., dalam webinar Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh program studi Magister Administrasi Pendidikan UKI, di Jakarta, Selasa, (06/07/2021).

Menurut Kepala Program Studi Magister Administrasi Pendidikan UKI ini, “Penting untuk memperlengkapi dosen dengan media pembelajaran yang sesuai perkembangan teknologi dan dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa. Dosen dan mahasiswa dapat memiliki program daring yang mudah untuk dipahami,” ujarnya.

Akademisi UKI, Dr. Lisa Gracia Kailola, S.Sos., M.Pd. turut menekankan bahwa komunikasi efektif sebagai bagian dari kompetensi guru yang sangat penting di masa pandemi Covid 19.

Webinar dengan tema ‘Komunikasi Efektif dan Produktif di Masa Pembelajaran Jarak Jauh di SD Pangudi Luhur, semakin berjalan interaktif dengan adanya diskusi pengalaman dari guru-guru dari SD Pangudi Luhur, yaitu Widya dan Retno.

Retno, Guru kelas 1 SD Pangudi Luhur, memaparkan bahwa komunikasi efektif apabila pesan dapat diterima, dimengerti, dipahami, disetujui dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang sesuai dengan pesan tersebut.

“Faktor pendukung terciptanya suatu komunikasi yang efektif yaitu informasi yang lengkap, ada data dan teruji kebenarannya. Penyampaian yang ringkas, jelas, benar dan pemilihan kata yang tepat. Berkomunikasi dengan tata krama dan sopan santun. Dan percaya diri dalam berkomunikasi,” tuturnya.

Ia membagikan tips cara berkomunikasi dengan orang tua murid, “Berbicara dengan baik, diam dan dengarkan dengan saksama, sesuaikan dengan konteks, perhatikan gesture tubuh dalam berkomunikasi, sisipkan humor, jangan menjadikan diri kita pusat perhatian, kendalikan emosi, berbesar hati, utamakan etika serta bersikap jujur dan terbuka," katanya. (ANP)