Deteksi Kelainan Mata Anak Sejak Dini

MUS • Friday, 25 Jun 2021 - 22:26 WIB

Jakarta – Pemeriksaan mata anak sejak dini merupakan keharusan untuk mencegah resiko kelainan mata pada buah hati. Pada bayi normal, kelainan mata sudah dapat dideteksi sejak hari pertama kelahiran. Sedangkan untuk bayi prematur dapat diperiksakan pada usia 2 sampai 4 minggu setelah kelahiran.

Mendeteksi kelainan ini dapat dilakukan para ibu dengan cara memberikan sedikit cahaya pada mata anak. Jika anak mengikuti arah cahaya atau mengerutkan kelopak mata, dapat dipastikan bahwa bayi tidak memiliki kelainan pada mata.

“Kalau bayi nangis atau matanya tidak fokus itu dapat dicurigai adanya kelainan pada mata anak. Para ibu bisa cek sendiri di rumah namun jika ditemukan gejala yang saya sebutkan tadi bisa dibawa ke dokter spesialis mata,” ujar Arnila Novitasari Saubig, dokter di Candi Eye Center, saat diwawancarai Trijaya Hot Topic Petang, Jumat (25/06/2021).

Bayi prematur merupakan yang paling rentan terkena kelainan mata karena organ tubuh belum berkembang sempurna. Kelainan mata yang banyak dialami bayi prematur adalah ROP (Retinopathy of Prematurity) atau kelainan pada syaraf mata. Adapun kelainan lain yang dapat terjadi pada anak yaitu, katarak dan glaucoma kongenital.

“Kelainan yang terparah bisa sampai retinoblastoma atau kanker mata pada anak. Ini makanya sangat penting sekali dilakukan screening sejak dini. Untuk retinoblastoma ini bisa disebabkan karena gen atau lifestyle,” kata Arnila.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah anak-anak kecanduan gadget, ditambah sekolah berubah menjadi daring yang mengharuskan anak berada di depan layar laptop dan handphone selama berjam-jam. 

“Gejala yang bisa dideteksi pada anak adalah sering mengedipkan mata, melihat sesuatu terlalu dekat, melamun namun mata tampak bergulir. Jika gejalanya seperti itu harap segera periksakan ke dokter mata,” ungkap Arnila.

Ia menyarankan tindakan pencegahan agar mata anak tidak terkena minus karena gadget. Tindakan yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan gadget. 

Untuk anak dibawah 3 tahun dilarang mengenakan gadget. Anak boleh mengenal gadget ketika sudah menginjak umur 4-5 tahun, dengan durasi pemakaian yang terbatas yaitu 1 jam/hari. 

Arnila juga menyarankan para orang tua untuk melakukan pemeriksaan rutin selama 2 tahun sekali untuk memantau kesehatan mata anak. (Ann)