Sinovac Dapat Izin Penggunaan Darurat dari WHO

MUS • Wednesday, 2 Jun 2021 - 07:05 WIB

Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menyetujui vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech untuk penggunaan darurat, Selasa (1/6/2021). Ini membuka jalan bagi vaksin buatan China tersebut untuk digunakan semakin luas di berbagai negara.

Panel pakar independen merekomendasikan vaksin Sinovac untuk orang dewasa berusia di atas 18 tahun, dengan pemberian dosis kedua antara 2 sampai 4 pekan setelah yang pertama. 

Tidak ada batasan usia atas karena data menyebutkan vaksin ini memiliki efek perlindungan pada orang tua.

Tim penasihat teknis WHO mengambil keputusan setelah meninjau data klinis terbaru mengenai keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac serta praktik manufaktur perusahaan.

WHO menjelaskan, tingkat kemanjuran vaksin Sinovac mampu mencegah gejala penyakit pada 51 persen penerima, mencegah Covid-19 parah, dan rawat inap pada 100 persen populasi yang diteliti.

Sementara itu Kelompok Penasihat Strategis (SAGE) yang terpisah dari WHO sebelumnya mengungkap, kemanjuran vaksin ini berdasarkan uji klinis Fase III di berbagai negara berkisar antara 51 hingga 84 persen.

Daftar darurat vaksin Covid-19 WHO merupakan sinyal bagi regulator di setiap negara untuk mendapat jaminan keamanan dan kemanjuran suatu produk. 

Ini juga memungkinkan produk China itu dimasukkan dalam program Covax yang diinisiasi WHO. Covax merupakan program global untuk menyediakan vaksin, terutama bagi negara-negara miskin yang menghadapi masalah pasokan.

CoronaVac, nama dari produk tersebut, merupakan vaksin kedua dikembangkan China yang mendapat persetujuan dari WHO untuk penggunaan darurat. Sinopharm lebih dulu mendapatkan izin yakni pada 7 Mei 2021.

Sementara itu vaksin ketiga dari China yang diproduksi oleh CanSino Biologics telah mengirimkan data uji klinis, namun WHO belum menjadwalkan peninjauan.