Pejuang Kesetaraan Umat Khonghucu Indonesia,Bunshu Bingki Irawan Wafat

MUS • Monday, 31 May 2021 - 10:16 WIB

Surabaya - Indonesia kembali berduka. Salah satu tokoh reformasi dan aktivis Khonghucu Bunshu Bingky Irawan wafat di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo. Anggota presidium Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), yang juga sahabat dekat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), selama ini dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan Imlek menjadi bagian dari hari libur nasional.

Begitu dekatnya hubungan Gus Dur dan Bingky Irawan, kedua bisa saling tukar cerita dan, tentu saja, menghadirkan humor-humor segar dalam setiap kesempatan.

Menurut Ahmad Badrut Tamam, Ketua Ormas Jogoboyo Surabaya,  Bhunsu Bingki Irawan selama ini menjadi perekat umat beragama. Kehadiranya membuat umat Khonghucu bisa menyatu erat dengan agama lain di Indonesia. Bahkan karena jasanya Khonghucu diakui sebagai salah satu agama resmi di Indonesia dan hari besarnya yaitu Imlek dijadikan sebagai hari libur nasional.

" Jasa Bhunsu Bingki Irawan sangat besar bagi umat Khonghucu Indonesia. Karenanya umat Khonghucu mendapatkan tempat di Nusantara " ujar Ahmad Badruttamam.

Bhunsu Bingki Irawan selama ini juga dikenal sebagai pengelola TITD Boen Bio di Kapasan Surabaya. Saat Gus Dur menjadi Presisen RI, tempat ibadah umat Khonghucu tersebut dikunjungi dan menjadi simbol hubungan persaudaraan yang erat antar agama di Surabaya.

Semasa hidupnya, Bingky Irawan akan selalu tersenyum ketika berkisah tentang pengalamannya saat bersama-sama dengan Gus Dur baik di Surabaya ataupun Jakarta. Pada Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto, Bingky kerap menginap di rumah Gus Dur di Ciganjur Jakarta. Dia sering bersembunyi di sana dari kejaran intel pemerintahan Soeharto. 

Ahmad Badruttamam juga berkisah, Bhunsu Bingki Irawan yang juga duduk sebagai dewan penasihat Ormas Jogoboyo menuturkan bahwa perjuangan bersama Gus Dur untuk memperjuangkan Khonghucu bukan hal yang mudah, penuh tantangan dan rintangan. Namun mereka pantang menyerah. Dan saat ini warga Khonghucu di Indonesia bisa merasakan kesetaran dalam menjalankan ibadah di Indonesia tanpa dihantui rasa cemas atau takut .

" Beliau sering berkisah tentang semangat membangun kesetaraan dan berpesan pada generasi muda agar apa yabg telah dia perjuangkan bersama Gus Dur bisa dipertahankan. Hidup rukun di Negar Kesatuan Republik Indonesia "lanjut Cak Tamam panggilan akrab Ahmad Badruttamam.

Selamat Jalan Bhunsu Bingki Irawan. Doa kami untuk semua perjuangmu, membangun kesetaraan beribadah bagi umat Khonghucu di Indonesia