Kemendikbudristek Sediakan Layanan QRIS Bagi Seniman 

AKM • Thursday, 29 Apr 2021 - 22:40 WIB

Jakarta - Pandemi Covid-19 menyebabkan hampir semua pelaku seni budaya kehilangan ruang untuk berekspresi. Kendati demikian, semangat mereka untuk terus menghidupkan seni budaya bangsa tidak berkurang melalui pertunjukan online/virtual/daring menjadi salah satu pilihan alternatif.  Namun, Pertunjukan daring yang digelar  baik secara langsung maupun tidak langsung banyak melalui pembayaran secara digital.

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyediakan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

"Layanan merupakan kerja sama Kemendikbudristek dengan berbagai pihak seperti Bank Rakyat Indonesia dan Institut Musik Jalanan (IMJ), " ujar Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, dalam taklimat media, Jakarta, Kamis (29/4).

QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Judi menjelaskan sepanjang pandemi, banyak program stimulus yang diberikan pemerintah kepada para pelaku seni budaya. Namun salah satu kendala utama dalam penyalurannya adalah rekening bank, karena banyak pelaku seni budaya yang tidak memiliki rekening pribadi dan menggunakan rekening orang lain sehingga penyalurannya menjadi terkendala.

Pada 2020, IMJ bersama Ditjen Kebudayaan secara masif menjalankan berbagai program
pertunjukan via online dengan menerapkan sistem apresiasi berbasis QRIS. Hal itu membuat para pelaku seni budaya lainnya tertarik untuk mendapatkan fasilitas QRIS resmi.

"Ini selaras dengan yang diamanatkan dalam UU Pemajuan Kebudayaan yaitu upaya pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk pemajuan kerja-kerja kebudayaan. QRIS menjadi sarana transaksi keuangan yang lebih mudah diaplikasikan oleh para pelaku seni budaya yang selama ini agak kaku dengan sistem perbankan, "jelas dia.

QRIS merupakan solusi yang sangat efektif. Para pelaku seni budaya di tantang untuk meningkatkan kreatifitas mereka untuk mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Pertunjukan yang digelar bisa dilakukan di berbagai platform sosial media yang mereka miliki.

"Melalui sosialisasi QRIS yang baik, para pelaku seni budaya akan mendapat pengetahuan tentang digitalisasi keuangan, yaitu bagaimana tata kelola keuangan berbasis digital dan bagaimana pengelolaannya. QRIS resmi yang didapatkan dapat dipergunakan sepanjang dibutuhkan. Baik menggelar pertunjukan secara langsung maupun virtual, " jelasnya,

Judi mengharapkan, kegiatan ini nantinya akan berlanjut ke kota-kota berikutnya untuk menjaring dan mensosialisasikan layanan QRIS ini bagi pelaku budaya pada umumnya.

“Sehingga kegiatan kebudayaan akan kembali bergairah di tengah rencana dan target pemerintah dalam program vaksinasi bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.