Komplek Taman Kebon Jeruk Gunakan Kartu Akses Masuk Antisipasi Kejahatan

FAZ • Saturday, 24 Apr 2021 - 13:26 WIB

Jakarta - Perumahan elite yang berada dikawasan Taman Kebon Jeruk (TKJ) Intercon, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat saat ini mulai bebenah dan menata seluruh fasilitas komplek bagi warganya setelah sebelumnya sempat terlantar karena developer yang lama bangkrut.

Mulai dari peningkatan keamanan, perapihan jalan utama, taman dan perbaikan sampah sudah tertata dengan rapi. Bahkan kini perumahan tersebut membangun Gerbang Utama yang juga menjadi akses kewilayah Jalan Raya Joglo dan Meruya Ilir.

Salah seorang perwakilan Paguyuban Taman Kebon Jeruk (PTKJ-red) Intercon menyampaikan, pembangunan gerbang utama dengan standar keamanan dibuat dan diterapkan sama seperti komplek-komplek lainnya. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya tindak kejahatan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Sementara itu, untuk warga setempat maupun penyintas perjalanan yang kerap menggunakan akses jalan penghubung antara Intercon, Jalan Raya Joglo dan Meruya Ilir, semua masih dipersilahkan melintas dan tidak ada larangan akses masuk.

“Bagi yang sudah membawa IPL, warga khusus roda empat akan mendapatkan stiker masuk ke Pintu Gerbang Utama Intercon. untuk roda dua bebas. Sedangkan yang tidak memiliki stiker akan ditanyakan tujuannya kemana. Jika memiliki tujuan jelas, akan dipersilahkan masuk,” ungkap Perwakilan Paguyuban Taman Kebon Jeruk melalui keterangan resminya pada Jumat (23/4) di Jakarta.

Penggunaan stiker itu sendiri kata perwakilan PTKJ merupakan hal yang lumrah dan banyak diterapkan dikomplek-komplek perumahan. Pasalnya stiker sebagai penanda bahwa pemiliknya merupakan warga setempat, sementara yang tidak berstiker dipastikan bukan warga setempat dan harus punya kejelasan jika ingin memasuki komplek untuk menghindari tindak kejahatan yang tidak diinginkan seperti perampokan dirumah salah satu warga pada bulan lalu.

“Untuk menata TKJ maka dibentuklah paguyuban warga dengan tujuan meningkatkan keamanan, kebersihan, kenyamanan dan keindahan TKJ. Karena itulah kita memerlukan IPL untuk membersihkan gorong-gorong, perbaikan jalan, taman, kali dan yang lainnya,” jelas perwakilan paguyuban.

Bahkan disebutkan Barrier Gate khusus jalan Joglo yang selama ini ditutup akan dibuka kembali dan warga bisa masuk menggunakan access card dimana Pintu Gerbang Utama akan selalu terbuka.

“Jadi semua itu jelas, bahwa jika ada orang yang mengatakan akses masuk dibatasi, diperketat dan dilarang jelas tidak benar. Karena penataan gerbang, pembayaran iuran, simbol stiker dan akses masuk bagi warga adalah hal yang umum dilakukan dikomplek manapun,” tegasnya.

PTKJ mengatakan keluhan seorang warga terkait Akses Gerbang TKJ hanyalah keluhan dari segilintir orang yang keberatan dengan iuran IPL padahal mayoritas warga menyetujui dan sudah membayar serta beriuran sejak Desember 2020 lalu. Sementara jika mereka keberatan karena tidak mampu membayar iuran maka sudah ditegaskan pihak PTKJ yang akan mencover iuran mereka.

“Mereka yang tidak setuju akhirnya memprovokasi, mengajak demo, menghasut dan membuat isu yang tidak benar salah satunya isu meninggalkan KTP jika ingi masuki ke TKJ. Pemaksaan iuran juga tidak benar dan kami menyayangkan tindakan keliru segelintir orang tersebut, ” ujar PTKJ.