Industri Busana Muslim, Mencoba Bangkit di Tengah Pandemi 

MUS • Tuesday, 20 Apr 2021 - 18:32 WIB

Jakarta - Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia lebih dari setahun terakhir, memberi hantaman telak pada banyak lini bisnis. Tak terkecuali bisnis fashion. Hal ini dirasakan juga oleh Elyse Meirisya atau biasa disapa Elsa, pemilik toko busana Muslim Madani. 

Elsa merintis bisnis baju muslim pria sejak 22 tahun lalu. "Sama suami sejak awal nikah sudah bergelut di dunia fashion. Saya mulai dari usaha bordir di pasar Tanah Abang, lalu beralih ke baju muslim," kata Elsa saat berbincang santai dalam program Trijaya Hot Topic petang edisi Selasa, (20/4/2021)

Lebih dari dua dekade, Elsa merasakan pahit manisnya berjuang membangun usaha. Mulai dari kebakaran di pasar Tanah Abang, hingga pandemi covid-19.

"Di tengah pandemi begini, (Muslim Madani) sama kayak yang lain ya, terjun bebas. Tahun lalu penjualan bahkan drop 90 persen," ucap Elsa.

Tapi perlahan, angka penjualan tahun ini mulai membaik meski masih anjlok dibanding sebelum pandemi. "Tahun ini lumayan, turunnya 60 persen karena pasar Tanah Abang sudah dibuka, jadi alhamdulillah barang-barang mulai keluar,” ungkap Elsa. 

Elsa pun berbagi kiat, bagaimana untuk terus bertahan di tengah beratnya pandemi. "Berjuang di masa pandemi, kita harus tetap eksis, semangat dan berpikiran positif. Tugas kita berusaha maksimal, Allah yang menentukan," ujarnya.

Elsa juga menjelaskan banyak pengusaha seperti dirinya yang mengalami penurunan omzet selama pandemi. Mereka terus berinovasi untuk mengatasi situasi tersebut, misalnya dengan memanfaatkan sisa kain yang tidak terpakai untuk dijadikan masker. Tak kalah penting, adalah perhatian negara terhadap pelaku UMKM seperti dirinya.

“Perhatian pemerintah terhadap pengusaha UMKM cukup besar ya. Karena waktu itu saya mengikuti seminar UMKM dan semua dibiayai pemerintah. Jadi saya tidak mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis," tukasnya.

"Jadi jangan lupa ikut pelatihan, seperti untuk promosi. Buka jaringan, deketin artis-artis kayak bang Edwin dan bang Jhody," sambung Elsa.

Diketahui Edwin dan Jhody, yang dulu dikenal lewat grup Super Bejo, kini rajin mempromosikan produk-produk Muslim Madani. Edwin mengaku nyaman memakai baju muslim, karena katanya "lebih santun dan beradab. Sehingga yang keluar dari diri kita aura yang baik-baik.”

Seperti Edwin, Jhody juga merasakan hal yang sama. 

Pria bertattoo ini, memilih hijrah dari kebengalan masa lalunya. Termasuk hijrah dalam hal berpakaian. Meski tidak dipungkiri, kadang ada saja yang nyinyir dengan penampilan Jhody saat ini. "Ada juga yang kayak gitu di media sosial. Tapi gak saya anggap, karena saya cuma baper sama Allah," pungkas Jhody. (Mus/daf)