Istri Gubernur Jabar Positif Covid Setelah 2 Kali Vaksinasi, Pakar: Penyebabnya Bisa Banyak Faktor

MUS • Tuesday, 20 Apr 2021 - 12:47 WIB
Atalia Praratya Positif Covid-19

Jakarta – Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu (17/4/2021), meski telah mendapatkan dua kali vaksinasi.

Pakar imunisasi, Dr. Elizabeth Jane Supardi menyebut, ada berbagai macam kemungkinan mengapa orang yang telah divaksin bisa kembali terjangkit virus.

“Kemungkinan pertama, bisa saja istri kang Emil terinfeksi persis sebelum imunisasi kedua, karena antibody belum sepenuhnya terbentuk. Yang kedua adalah jika sakitnya terjadi selang 20 hari atau sebulan setelah suntik, kemungkinan vaksinnya tidak efektif. Karena seperti yang kita tahu, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif dalam memerangi virus. Pfizer saja hanya memiliki efektivitas 95 persen,” ujar Elizabeth dalam program Trijaya Hot Topic pagi edisi Selasa, (20/04/2021).

Elizabeth menuturkan, efektif atau tidaknya vaksin tidak selalu bergantung dari kualitas vaksin itu sendiri, tapi ada faktor dari dalam diri orang yang disuntik.

“Tubuh kita pun mempunyai andil apakah vaksin yang kita terima efektif atau tidak dalam bekerja membentuk antibodi. Ada memang orang yang antibodi tubuhnya terbentuk dalam waktu lama. Ada juga faktor lain seperti sebelum melakukan vaksinasi tubuh kita berada dalam keadaan lelah dan tidak fit, sehingga pembentukan antibody tidak maksimal,” kata Elizabeth.

Selain alasan di atas, faktor virus yang bermutasi juga bisa menjadi penyebab mengapa orang-orang yang telah divaksinasi bisa terjangkit virus covid lagi.

Perkembangan Vaksinasi

Di kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyuntikan vaksin sebesar 17 juta dosis kepada masyarakat.

“Rinciannya adalah 10,9 juta dosis pada tahap pertama dan sisanya dosis tahap kedua. Ini akan terus bertambah, karena pada bulan Ramadhan vaksinasi tetap terus berjalan demi mencapai target,” ujar Nadia.

Terkait kapan vaksinasi untuk umum akan dimulai, Siti menyebut jika vaksinasi lansia harus dipercepat dan sesuai target, agar vaksinasi umum bisa segera dilakukan.

“Karena lansia adalah kelompok yang paling rawan, maka kita harus membantu para lansia agar mau divaksin dan mencapai target, sehingga masyarakat umum bisa segera mendapat vaksinasi,” tutupnya. (Kuh)