Hasil Survei UI, Dosen dan Mahasiswa UI Pilih Metode Pembelajaran Bauran

ANP • Monday, 19 Apr 2021 - 10:56 WIB

JAKARTA - Dalam rangka persiapan pelaksanaan perkuliahan tatap muka di Universitas Indonesia (UI) pada bulan Juli 2021, sesuai dengan arahan dan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Kebudayaan (Kemdikbud), maka UI melaksanakan survei tentang kesiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tatap Muka di lingkungan UI.

Responden survei tersebut terdiri dari 18.923 mahasiswa dan 1.610 dosen dari 14 Fakultas, Sekolah Ilmu Lingkungan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, dan Program Pendidikan Vokasi.

Berdasarkan data hasil survei terhadap total 20.533 responden tersebut per 15 April 2021, mayoritas mahasiswa dan dosen UI memilih metode pembelajaran bauran (blended-learning) untuk diterapkan pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022, dibandingkan metode pembelajaran yang tatap muka penuh maupun pembelajaran daring penuh.

Secara rinci, hasil survei menunjukkan bahwa 9.083 (48%) mahasiswa memilih KBM Bauran dan 5.298 (28%) mahasiswa memilih KBM daring penuh, sedangkan pembelajaran tatap muka penuh menjadi opsi yang paling sedikit dipilih, yaitu hanya 4.542 (24%) mahasiswa. Dari survei terhadap para dosen UI, dari 1.610 responden yang mengisi, 982 responden (61%) memilih blended-learning, kemudian pembelajaran daring penuh sebanyak 483 responden (30%), sedangkan pembelajaran tatap muka penuh hanya dipilih oleh sisanya (9%).

Para sivitas akademika UI yang menjadi responden tersebut berharap agar persiapan sudah dilakukan dengan memperhatikan aspek penegakan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, melakukan vaksinasi terhadap dosen, vaksinasi tenaga kependidikan, dan vaksinasi mahasiswa, yang dilaksanakan secara berkala. Selain itu, para responden juga berharap agar kuliah tatap muka hanya dilakukan pada mata kuliah yang sangat memerlukan interaksi langsung, seperti kuliah lapangan dan praktikum.

Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, menegaskan bahwa pihaknya akan mempersiapkan kebijakan sebaik mungkin seandainya nanti UI menerapkan pembelajaran bauran pada semester mendatang, kecuali untuk kegiatan yang sangat memerlukan interaksi langsung.

“Perlu ada rencana yang matang terkait penyusunan jadwal perkuliahan, pengaturan kapasitas ruang kelas, laboratorium, dan asrama, serta mekanisme pengawasan aktivitas dosen dan mahasiswa,” ujar Prof. Haris.

Persiapan itu termasuk vaksinasi terhadap dosen dan tendik yang saat ini sedang berlangsung, serta vaksinasi untuk mahasiswa yang direncanakan berikutnya. Dari survei tersebut juga diketahui bahwa 80% dosen dan 17% mahasiswa UI telah divaksinasi.

“Prinsipnya, kami ingin menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh sivitas akademika selama berkegiatan di kampus,” ujar Prof. Haris. (ANP)