Mudik Dibolehkan Sebelum 6 Mei, Organda Prediksi Penumpukan Penumpang 3-5 Mei 2021

MUS • Friday, 16 Apr 2021 - 16:54 WIB

Jakarta – Bulan Ramadhan identik dengan mudik atau pulang kampung. Masyarakat biasanya akan bersilaturahmi menuju rumah sanak saudara di kampung halaman masing-masing. Namun, tradisi ini nampaknya harus ditahan sementara sebab pandemi Covid-19 tak kunjung mereda.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan berharap pemerintah mengkaji ulang larangan mudik, dengan protokol kesehatan yang ketat.
Ia malah khawatir dengan kelonggaran mudik sebelum 6 Mei 2021, yang akan memicu penumpukan penumpang.

“Mudik kan sebelum tanggal 6 boleh, yang kita khawatirkan adalah penumpukan penumpang dari tanggal 1 sampai 5 Mei 2021. Pegawai negeri dan swasta itu terukur waktu cutinya, mereka tentu tidak mendapat izin untuk mudik, waktu cutinya hanya 2 sampai 3 hari. Yang menjadi masalah adalah pegawai informal, karena waktu cutinya tidak bisa kita perkirakan kapan saja. Takutnya di sinilah timbul penumpukan penumpang,” ujar Shafruhan pada program Trijaya Hot Topic Petang Kamis (16/4/2021).

Shafruhan juga menyampaikan puncak mudik masyarakat terjadi tanggal 3, 4 dan 5 Mei 2021. Pada hari-hari inilah kemungkinan akan terjadi penumpukan penumpang. Organda telah menyiapkan armada kendaraan yang sebelumnya “tertidur”, dan Sumber Daya Manusia yang selalu siaga tiap kali periode mudik. 

“Kondisi armada-armada kendaraan yang sudah disiapkan oleh Organda telah melalui pengecekan, seperti pengecekan oli, tekanan angin ban, kondisi mesin dan lainnya. Kondisi kesehatan SDM juga sudah dicek semuanya. Untuk tarif tentu ada batas atas dan bawah, kita akan memakai tarif batas atas. Tetapi kita tidak akan menetapkan kenaikan yang tinggi. Organda DKI Jakarta sudah siap,” kata Shafruhan. 

Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan sampai saat ini dishub Jawa Barat belum menerima kebijakan yang lebih detil dari Kementerian Perhubungan. Sama seperti organda, Hery juga memprediksi penumpukan penumpang sebelum tanggal 6 Mei 2021.

“Berdasarkan data survey dan kajian dari Dishub Jawa Barat, pada saat 3 sampai 5 Mei nanti akan ada kemungkinan penumpukan penumpang. Potensi jumlah pemudik ada 52 juta jiwa di Jawa, di Jabodetabek sendiri ada 10,3 juta jiwa. Kira-kira hanya 11 persen dari data tersebut yang akan melaksanakan mudik,” ujar Hery.

Hery menyampaikan kendaraan kendaraan yang biasanya menganggur, pasti akan dipakai saat mudik nanti. Tetapi jika kendaraannya memang tidak siap, ia mengingatkan agar tidak dipaksakan mudik daripada berbahaya. (Daf)