Terima Vaksin Nusantara Tanpa Izin BPOM, Anggota DPR: ini Kesadaran Pribadi

MUS • Thursday, 15 Apr 2021 - 11:45 WIB

Jakarta – Berbagai kalangan termasuk anggota DPR RI mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, untuk diambil sampel darahnya sebagai salah satu proses vaksinasi Vaksin Nusantara.

“Saya datang atas kesadaran sendiri, sukarelawan, tetapi bukan dalam konteks penelitian, karena ini untuk urusan kesehatan pribadi,” ujar Anggota DPR RI Komisi IX Saleh Daulay kepada MNC Trijaya FM, Rabu (14/4/2021).

Menurut Saleh, seluruh penerima vaksin baru diambil sampel darahnya. Setelah 7 hari proses di laboratorium, vaksin baru akan disuntikkan. Seperti diketahui, Vaksin Nusantara atau yang disebut Vaksin Dendritik, memerlukan sampel darah dari calon penerima vaksin.

Berkaitan dengan Vaksin Nusantara yang belum diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Saleh menilai ada miskomunikasi yang terjadi dengan pihak peneliti. Selain itu Saleh juga menyatakan dirinya tidak keberatan dengan pelaksanaan vaksinasi tanpa izin BPOM. Saleh menjelaskan, “Kan yang nggak boleh itu kalau diproduksi massal untuk didistribusikan. Kalau ini kan kesadaran pribadi.”

Sebelum mengikuti Vaksinasi Nusantara, Saleh menyatakan sudah lebih dulu divaksinasi dengan Sinovac sebanyak dua kali. Menurutnya, setelah satu bulan menerima dosis kedua, sistem imunnya hanya naik sebesar 6,84% saat melakukan tes medis. Saleh justru menentang vaksin-vaksin impor, yang menurutnya kualitasnya tidak sebaik klaim awal.

“6,84% itu sangat kecil sekali, sementara pengakuan daripada Sinovac di awal, efikasi mereka bisa mencapai 65%. Itu yang dipaparkan oleh Badan POM ke Komisi IX, ternyata kan hanya 6,84%,” tegasnya. (TIO)