Bantah Peras TKI, Pengelola Wisma Atlet: itu Ulah Sopir Travel

MUS • Thursday, 15 Apr 2021 - 11:40 WIB

Jakarta - Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) diduga menjadi korban pemerasan oknum setelah menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Aksi tersebut dikeluhkan ke pemerintah.

Komandan Lapangan sekaligus Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut (K) M Arifin menyebutkan aksi pemerasan itu dilakukan oleh pihak eksternal dari travel yang biasa beroperasi di Jalan Benyamin Sueb.

"Memang sudah lama kasus seperti ini terjadi, tapi itu dilakukan oleh pihak travel eksternal yang tidak ada sangkut pautnya dengan kami," ujar Arifin, Kamis (15/4/2021) ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.

Menurutnya modus yang dilakukan para travel nakal tersebut awalnya menjanjikan tarif untuk diantar pulang ke kampung halamannya. Namun di tengah jalan dimintai tarif lebih besar dan tidak sesuai perjanjian awal.

"Banyak yang kadang saat hendak pulang (setelah selesai isolasi mandiri dari luar negeri) di perjanjian di awal ongkos naik travel itu misalnya sebesar Rp 300.000, ternyata saat di jalan mereka minta lebih dari itu. Ini kelakuan travel-travel nakal," kata Arifin. 

Sebelumnya, beredar isu pemerasan terhadap TKI yang menjalani isolasi mandiri di RS Covid-19 Wisma Atlet Jakarta yang disampaikan oleh Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Benny Rhamdani mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto agar RS Wisma Atlet tak disalahgunakan oknum tertentu untuk memeras TKI yang baru pulang dari luar negeri.

"Saya akan segera berkoordinasi dengan panglima TNI, agar Wisma Atlet benar-benar menjadi tempat penampungan untuk karantina dan tidak digunakan untuk hal lain yang disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk melakukan pemalakan pada pekerja migran Indonesia," ujar Benny di Balai Kota Jakarta, Rabu (14/4/2021) kemarin.