Impian Budiman Sudjatmiko Jadi Kenyataan, Bukit Algoritma Silicon Valley-nya Indonesia Segera Dibangun

ANP • Friday, 9 Apr 2021 - 18:02 WIB

JAKARTA - Ketika turut menghadiri dan ikut mendatangani kontrak pada acara penandatanganan Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Jakarta, Rabu 7 April 2021, Budiman Sudjatmiko selaku Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO merasa impiannya untuk bisa melihat Indonesia masa depan yang punya banyak kawasan pusat pengembangan inovasi dan teknologi bakal segera jadi kenyataan.

Pasalnya, sesuai kesepakatan yang ditandatangani bersama, “Bukit Algoritma” dengan konsep mirip Silicon Valley di Amerika sebagaimana yang dicita-citakannya sudah siap dibangun, tepatnya berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. PT Amarta Karya (AMKA), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi ditujuk menjadi mitra infrastruktur pada proyek seluas 888 hektare tersebut.

"Ini merupakan mimpi jangka panjang,” Budiman menjelaskan. “Untuk tahap pertama selama tiga tahun, AMKA menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi dan fasilitas‐fasilitas lainnya." Lebih lanjut Budiman mengungkap, Bukit Algoritma yang segera diwujudkan itu kedepannya diharapkan menjadi pusat research and development serta pengembangan sumber daya manusia Indonesia, utamanya generasi muda.

"Muda‐mudi anak bangsa sudah banyak yang menorehkan prestasi dan menciptakan inovasi di kancah global,” tuturnya. “Kelak kawasan ini akan jadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, semisal kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan," ia memaparkan.

Selain Budiman Sudjatmiko, penandatanganan kontrak pekerjaan tersebut juga dilakukan oleh Direktur Utama AMKA, Nikolas Agung dan Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari, Dhanny Handoko. Pada 3 tahun pertama sebagai tahapan awal, nilai total proyek diperkirakan akan mencapai angka 1 miliar euro atau setara Rp.18 triliun. Penggunaannya akan meliputi upaya peningkatan kualitas ekonomi 4.0; peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan development untuk menampung ide anak bangsa terbaik demiIndonesia bangkit; serta peningkatan sektor pariwisata.

Menurut Nikolas, pengembangan KEK Sukabumi diharapkan bisa meningkatkan inftastruktur pertumbuhan yang tangguh berkelanjutan dan mewujudkan pembangunan SDM berbasis iptek sebagai salah satu alat dukung penuh pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu Business Development Advisor AMKA, Oki Fahreza menambahkan bahwa pembangunan kawasan inovasi teknologi 4.0 Sukabumi sangat strategis sebab memiliki infrastruktur pendukung yang terbilang memadai, seperti akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak), Pelabuhan Laut pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar (yang akan dibangun), dan double track KA Sukabumi.

“Karena itu, kami akan melakukan best effort dan best practice, serta bergandengan tangan dengan pihak‐pihak yang berkepentingan agar proyek yang dipercayakan pada AMKA ini bisa dilaksanakan dengan lancar," jelasnya. (ANP)